Fans Page Facebook http://imankatolik.or.id

imankatolik.or.id on Facebook

Rabu, 19 Desember 2012

20 des


"Bagi Allah tidak ada yang mustahil."
(Yes 7:10-14; Luk 1:26-38)
"Dalam bulan yang keenam Allah menyuruh malaikat Gabriel pergi ke sebuah kota di Galilea bernama Nazaret, kepada seorang perawan yang bertunangan dengan seorang bernama Yusuf dari keluarga Daud; nama perawan itu Maria. Ketika malaikat itu masuk ke rumah Maria, ia berkata: "Salam, hai engkau yang dikaruniai, Tuhan menyertai engkau." Maria terkejut mendengar perkataan itu, lalu bertanya di dalam hatinya, apakah arti salam itu. Kata malaikat itu kepadanya: "Jangan takut, hai Maria, sebab engkau beroleh kasih karunia di hadapan Allah. Sesungguhnya engkau akan mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki dan hendaklah engkau menamai Dia Yesus.Ia akan menjadi besar dan akan disebut Anak Allah Yang Mahatinggi. Dan Tuhan Allah akan mengaruniakan kepada-Nya takhta Daud, bapa leluhur-Nya, dan Ia akan menjadi raja atas kaum keturunan Yakub sampai selama-lamanya dan Kerajaan-Nya tidak akan berkesudahan." Kata Maria kepada malaikat itu: "Bagaimana hal itu mungkin terjadi, karena aku belum bersuami?" Jawab malaikat itu kepadanya: "Roh Kudus akan turun atasmu dan kuasa Allah Yang Mahatinggi akan menaungi engkau; sebab itu anak yang akan kaulahirkan itu akan disebut kudus, Anak Allah. Dan sesungguhnya, Elisabet, sanakmu itu, ia pun sedang mengandung seorang anak laki-laki pada hari tuanya dan inilah bulan yang keenam bagi dia, yang disebut mandul itu. Sebab bagi Allah tidak ada yang mustahil." Kata Maria: "Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan; jadilah padaku menurut perkataanmu itu." Lalu malaikat itu meninggalkan dia" (Luk 1:26-38), demikian kutipan Warta Gembira hari ini
Berrefleksi atas bacaan-bacaan hari ini saya sampaikan catatan-catatan sederhana sebagai berikut:
·   Pada hari ini ditampilkan tokoh SP Maria, teladan umat beriman, yang dengan penuh penyerahan diri menanggapi panggilan Tuhan untuk berpartisipasi dalam pemenuhan janjiNya: menyelamatkan dunia. Kesanggupan SP Maria, yang masih perawan dan akan mengandung anak tanpa hubungan seks/ suami-isteri, didasari oleh keyakinan iman bahwa "Bagi Allah tidak ada yang mustahil". Kita semua adalah orang beriman, yang percaya kepada Allah, maka marilah kita hayati iman kepercayaan itu dalam cara hidup dan cara bertindak kita setiap hari kapan pun dan dimana pun. Bersama dan bersatu dengan Allah segala sesuatu dapat kita hayati atau laksanakan, tentu saja apa yang baik, menyelamatkan dan membahagiakan, terutama keselamatan dan kebahagiaan jiwa manusia, meskipun untuk itu harus menghadapi aneka tantangan, masalah dan hambatan. Tantangan, masalah dan hambatan yang lahir atau muncul karena kesetiaan pada iman atau panggilan adalah jalan atau wahana keselamatan atau kebahagiaan sejati, maka hendaknya jangan dihindari, melainkan tanggapi dan selesaikan bersama dan bersatu dengan Allah, karena dengan demikian pasti akan terselesaikan dengan baik dan benar. Marilah kita meneladan SP Maria, yang senantiasa menghayati diri sebagai hamba Allah serta membiarkan perintah dan sabda Allah terwujud dalam dirinya. Dengan kata lain marilah kita hidup dan bertindak dengan rendah hati, senantiasa membuka diri terhadap segala kemungkinan dan kesempatan untuk tumbuh dan berkembang.
·   "Tuhan sendirilah yang akan memberikan kepadamu suatu pertanda: Sesungguhnya, seorang perempuan muda mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki, dan ia akan menamakan Dia Imanuel" (Yes 7:14). Kutipan ini mengajak dan mengingatkan kita semua untuk peka terhadap tanda-tanda zaman, karya Allah atau penyelenggaraanNya, yang menganugerahi pertumbuhan dan perkembangan kepada ciptaan-ciptaanNya. Kita akan peka  terhadap tanda-tanda zaman jika kita sendiri peka terhadap perkembangan dan pertumbuhan yang terjadi di dalam diri kita masing-masing, yang sering muncul dalam bentuk gejala-gejala, misalnya pusing, hati tak enak dst… Rekan-rekan perempuan kami harapkan sungguh peka atas apa yang terjadi menjelang menstruasi, karena pada umumnya di masa itu lebih berperasaan alias mudah marah atau tersinggung. Masing-masing dari kita hendaknya juga peka terhadap tubuh kita untuk menjaga dan mengusahakan agar tubuh tetap sehat dan segar-bugar. Misalnya terkait dengan kolesterol atau gula, penyakit yang marak pada masa ini karena gaya makan dan minum yang tidak benar. Untuk membantu diri kita peka terhadap karya atau penyelenggaraan Tuhan dalam hidup sehari-hari, antara lain setia mengadakan refleksi atau mawas diri setiap hari alias pemeriksaan batin. Pemeriksaan batin merupakan bagian dari doa harian, yaitu doa malam, maka hendaknya jangan dilewatkan. Pemeriksaan batin tidak identik dengan pemeriksaan dosa dan kelemahan. Cermati kecenderungan hati anda, saya kira tidak hanya cenderung untuk melakukan dosa, melainkan lebih banyak kecenderungan untuk berbuat baik,. Wujudkan kecenderungan untuk berbuat baik dalam cara hidup dan cara bertindak, karena dengan demikian anda akan menjadi peka terhadap penyelenggaraan Tuhan atau Ilahi.
" TUHANlah yang empunya bumi serta segala isinya, dan dunia serta yang diam di dalamnya.Sebab Dialah yang mendasarkannya di atas lautan dan menegakkannya di atas sungai-sungai. "Siapakah yang boleh naik ke atas gunung TUHAN? Siapakah yang boleh berdiri di tempat-Nya yang kudus?"
 (Mzm 24:1-3)
Ign 20 Desember 2012

19 des


"Jangan takut hai Zakharia sebab doamu telah dikabulkan"
(Hak 13:2-7.24-25a; Luk 1:5-25)
" Maka tampaklah kepada Zakharia seorang malaikat Tuhan berdiri di sebelah kanan mezbah pembakaran ukupan. Melihat hal itu ia terkejut dan menjadi takut. Tetapi malaikat itu berkata kepadanya: "Jangan takut, hai Zakharia, sebab doamu telah dikabulkan dan Elisabet, isterimu, akan melahirkan seorang anak laki-laki bagimu dan haruslah engkau menamai dia Yohanes. Engkau akan bersukacita dan bergembira, bahkan banyak orang akan bersukacita atas kelahirannya itu. Sebab ia akan besar di hadapan Tuhan dan ia tidak akan minum anggur atau minuman keras dan ia akan penuh dengan Roh Kudus mulai dari rahim ibunya; ia akan membuat banyak orang Israel berbalik kepada Tuhan, Allah mereka, dan ia akan berjalan mendahului Tuhan dalam roh dan kuasa Elia untuk membuat hati bapa-bapa berbalik kepada anak-anaknya dan hati orang-orang durhaka kepada pikiran orang-orang benar dan dengan demikian menyiapkan bagi Tuhan suatu umat yang layak bagi-Nya." Lalu kata Zakharia kepada malaikat itu: "Bagaimanakah aku tahu, bahwa hal ini akan terjadi? Sebab aku sudah tua dan isteriku sudah lanjut umurnya." Jawab malaikat itu kepadanya: "Akulah Gabriel yang melayani Allah dan aku telah diutus untuk berbicara dengan engkau dan untuk menyampaikan kabar baik ini kepadamu. Sesungguhnya engkau akan menjadi bisu dan tidak dapat berkata-kata sampai kepada hari, di mana semuanya ini terjadi, karena engkau tidak percaya akan perkataanku yang akan nyata kebenarannya pada waktunya." Sementara itu orang banyak menanti-nantikan Zakharia. Mereka menjadi heran, bahwa ia begitu lama berada dalam Bait Suci. Ketika ia keluar, ia tidak dapat berkata-kata kepada mereka dan mengertilah mereka, bahwa ia telah melihat suatu penglihatan di dalam Bait Suci. Lalu ia memberi isyarat kepada mereka, sebab ia tetap bisu.Ketika selesai jangka waktu tugas jabatannya, ia pulang ke rumah. Beberapa lama kemudian Elisabet, isterinya, mengandung dan selama lima bulan ia tidak menampakkan diri, katanya: "Inilah suatu perbuatan Tuhan bagiku, dan sekarang Ia berkenan menghapuskan aibku di depan orang."(Luk 1:11-25), demikian kutipan Warta Gembira hari ini
Berrefleksi atas bacaan-bacaan hari ini saya sampaikan catatan-catatan sederhana sebagai berikut:
·   Hari ini ditampilkan tokoh Zakharia, orang yang setia dalam beribadah kepada Tuhan, yang beristerikan Elisabeth. Sebagai suami-isteri kiranya mereka berdua mendambakan anugerah Tuhan berupa anak, namun sampai usia lanjut/lansia mereka tidak dianugerahi anak. Pada suatu hari terjadilah mujizat, yaitu doanya dikabulkan dan Elisabeth dalam usia tuanya mengandung dan akan melahirkan seorang anak. Begitu luar biasa anugerah Tuhan sehingga membuat Zakharia kurang percaya dan menerima 'hukuman' menjadi bisu sampai anak yang dikandung oleh Elisabeth lahir dari kandungannya. Berdoa memang tidak mudah, kebanyakan orang berdoa hanya menghafalkan teks doa atau formalistis belaka. Jika kita sungguh berdoa, maka apa yang kita mohon kepada Tuhan melalui doa pasti dikabulkan, dan jangan heran ketika pengabulan doa diluar bayangan atau dugaan kita. Pengabulan doa kita atau anugerah Tuhan pada umumnya menuntut kita untuk berubah, dan tentu saja berubah ke arah yang (lebih) baik, dan untuk itu menuntut perjuangan dan pengorbanan kita. Pada umumnya orang-orang masa kini enggan atau pelit dalam hal perjuangan dan pengorbanan serta lebih cenderung cari enaknya sendiri. Tidak siap sedia untuk berubah pasti akan ketinggalan atau terlindas oleh perkembangan zaman, maka hendaknya kita semua senantiasa siap sedia untuk berubah. Ingat dan sadari bahwa yang abadi di dunia ini adalah perubahan, segala sesuatu berubah begitu cepat.
·   "Malaikat TUHAN menampakkan diri kepada perempuan itu dan berfirman kepadanya, demikian: "Memang engkau mandul, tidak beranak, tetapi engkau akan mengandung dan melahirkan seorang anak laki-laki. Oleh sebab itu, peliharalah dirimu, jangan minum anggur atau minuman yang memabukkan dan jangan makan sesuatu yang haram" (Hak 13:3-4) . Kutipan ini kiranya baik untuk menjadi permenungan atau refleksi bagi para ibu yang sedang mengandung. Mereka yang sedang mengandung renungkan dan hayati pesan ini :"Peliharalah dirimu, jangan minum anggur atau minuman yang memabukkan dan jangan makan sesuatu yang haram". Dengan kata lain para ibu yang sedang mengandung kami harapkan dalam hal makan dan minum mengkonsumsi yang sungguh bergizi, agar tubuh dalam keadaan sehat, segar-bugar, dan yang perlu diperhatikan adalah agar anda mempunyai air susu yang sehat, yang akan menjadi makanan dan minuman utama bagi bayi atau anak yang tidak lama kemudian akan segera lahir dari kandungan anda. Kami sungguh berharap kepada rekan-rekan perempuan, entah yang sedang mengandung atau mereka yang akan hidup berkeluarga, untuk memperhatikan gizi makanan dan minuman yang ada konsumsi. Jika anda tidak sehat dan segar-bugar, maka ketika mengandung akan mengalami masalah dan membahayakan janin yang ada dalam kandungan anda. Kami juga berharap agar anak-anak atau bayi dapat menikmati air susu ibu yang sehat dan memadai waktunya, jauhkan pemberian air susu instant atau susu sapi bagi anak-anaknya anda pada usia balita.
"Jadilah bagiku gunung batu, tempat berteduh, kubu pertahanan untuk menyelamatkan aku; sebab Engkaulah bukit batuku dan pertahananku.Ya Allahku, luputkanlah aku dari tangan orang fasik"
 (Mzm 71:3-4a)
Ign 19 Desember 2012

Senin, 17 Desember 2012

18 des

"Seorang yang tulus hati dan tidak mau mencemarkan nama isterinya di muka umum"
(Yer 23:5-8; Mat 1:18-24)
" Kelahiran Yesus Kristus adalah seperti berikut: Pada waktu Maria, ibu-Nya, bertunangan dengan Yusuf, ternyata ia mengandung dari Roh Kudus, sebelum mereka hidup sebagai suami isteri. Karena Yusuf suaminya, seorang yang tulus hati dan tidak mau mencemarkan nama isterinya di muka umum, ia bermaksud menceraikannya dengan diam-diam. Tetapi ketika ia mempertimbangkan maksud itu, malaikat Tuhan nampak kepadanya dalam mimpi dan berkata: "Yusuf, anak Daud, janganlah engkau takut mengambil Maria sebagai isterimu, sebab anak yang di dalam kandungannya adalah dari Roh Kudus. Ia akan melahirkan anak laki-laki dan engkau akan menamakan Dia Yesus, karena Dialah yang akan menyelamatkan umat-Nya dari dosa mereka." Hal itu terjadi supaya genaplah yang difirmankan Tuhan oleh nabi: "Sesungguhnya, anak dara itu akan mengandung dan melahirkan seorang anak laki-laki, dan mereka akan menamakan Dia Imanuel" -- yang berarti: Allah menyertai kita. Sesudah bangun dari tidurnya, Yusuf berbuat seperti yang diperintahkan malaikat Tuhan itu kepadanya. Ia mengambil Maria sebagai isterinya" (Mat 1:18-24), demikian kutipan Warta Gembira hari ini
Berrefleksi atas bacaan-bacaan hari ini saya sampaikan catatan-catatan sederhana sebagai berikut:
·   Hari ini dikisahkan seorang tokoh bernama Yusuf, keturunan Daud secara fisik. Ia menerima panggilan dari Allah untuk mengambil Maria sebagai isterinya (Maria bukan keturunan Daud secara fisik), yang sedang hamil karena Roh Kudus. Yusuf tidak takut untuk melaksanakan perintah atau panggilan Allah tersebut, ia "berbuat seperti yang diperintahkan malaikat Tuhan itu kepadanya". Terjadi perkawinan atau integrasi antara fisik dan spiritual itulah yang ada dalam diri Yusuf, maka ia juga dikenal sebagai pribadi yang tidak mencemarkan nama baik orang di muka umum. Hemat saya kita semua, sebagai orang beriman atau beragama, juga dipanggil untuk tidak mencemarkan nama baik orang lain di muka umum, dengan kata lain tidak menceriterakan kekurangan atau kelemahan orang lain tanpa perlu di muka umum. Kita semua diharapkan memiliki hati yang tulus alias suci, sehingga dalam situasi dan kondisi apapun dan dimana pun kita senantiasa diharapkan mengusahakan apa yang suci, menyelamatkan dan membahagiakan, terutama keselamatan atau kebahagiaan jiwa manusia. Secara khusus dengan ini kami mengingatkan, entah para suami-isteri maupun rekan-rekan imam, bruder dan suster:  hendaknya jangan menceriterakan kekurangan atau kelemahan pasangan hidupnya atau rekan sekomunitas kepada orang lain tanpa perlu, karena jika kita menceriterakan kekurangan atau kelemahan pasangan hidup atau rekan sekomunitas berarti menghancurkan atau merusak hidup bersama. Jika kita tidak mampu mengasihi mereka yang setiap hari hidup dan bekerja bersama kita, maka sikap kita terhadap orang lain pasti menindas atau mencelakakannya, sebaliknya jika kita mampu mengasihi mereka yang setiap hari hidup dan bekerja dengan kita, maka sikap terhadap orang lain berarti melayani.
·   " Sesungguhnya, waktunya akan datang, demikianlah firman TUHAN, bahwa Aku akan menumbuhkan Tunas adil bagi Daud. Ia akan memerintah sebagai raja yang bijaksana dan akan melakukan keadilan dan kebenaran di negeri" (Yer 23:5). Kita semua kiranya mendambakan bahwa keturunan kita atau  generasi mendatang menjadi orang-orang "yang bijaksana dan melakukan keadilan dan kebenaran di negeri". Hal itu akan terwujud atau menjadi kenyataan jika kita sendiri pada masa kini juga menjadi orang-orang yang bijaksana, melakukan keadilan dan kebenaran kapan pun dan dimana pun. Hidup dan bertindak dengan bijaksana, adil dan benar pada masa kini sungguh mendesak dan up to date untuk dihayati. Agar kita hidup dan bertindak dengan bijaksana, adil dan benar, hemat saya kita harus senantiasa mempersembahkan diri seutuhnya kepada Tuhan alias kapan pun dan dimana pun senantiasa melaksanakan kehendak dan perintah Tuhan tanpa cacat. Maka baiklah setiap hari kita membaca dan merenungkan sabda Tuhan, antara lain sebagaimana tertulis di dalam Kitab Suci. Para anggota Lembaga Hidup Bakti, biarawan dan biarawati, yang setia setiap hari mendoakan Ibadat Harian, hendaknya juga setia melaksanakan dan menghayati apa yang tertulis dalam buku Ibadat Harian, entah itu bacaan singkat maupun mazmur-mazmurnya. Bacaan-bacaan singkat yang ada dalam Ibadat Harian merupakan teks Kitab Suci terpilih, maka hayatilah agar anda dapat tumbuh berkembang sebagai orang yang bijaksana, benar dan adil. Demikian juga kita semua, umat beragama yang setia berdoa setiap hari, hendaknya juga menghayati isi doanya, tidak hanya dikatakan atau manis dalam mulut saja, tetapi indah dan mempesona dalam tindakan atau perilaku.
"Kiranya ia mengadili umat-Mu dengan keadilan dan orang-orang-Mu yang tertindas dengan hukum! Sebab ia akan melepaskan orang miskin yang berteriak minta tolong, orang yang tertindas, dan orang yang tidak punya penolong;ia akan sayang kepada orang lemah dan orang miskin, ia akan menyelamatkan nyawa orang miskin" (Mzm 72:2.12-13)
Ign 18 Desember 2012