Fans Page Facebook http://imankatolik.or.id

imankatolik.or.id on Facebook

Sabtu, 26 Oktober 2013

12Juli

"Janganlah kamu kuatir akan bagaimana dan akan apa yang harus kamu katakan"

(Kej 46:1-7.28-30; Mat 10:16-23)

 "Lihat, Aku mengutus kamu seperti domba ke tengah-tengah serigala,
sebab itu hendaklah kamu cerdik seperti ular dan tulus seperti
merpati. Tetapi waspadalah terhadap semua orang; karena ada yang akan
menyerahkan kamu kepada majelis agama dan mereka akan menyesah kamu di
rumah ibadatnya. Dan karena Aku, kamu akan digiring ke muka
penguasa-penguasa dan raja-raja sebagai suatu kesaksian bagi mereka
dan bagi orang-orang yang tidak mengenal Allah. Apabila mereka
menyerahkan kamu, janganlah kamu kuatir akan bagaimana dan akan apa
yang harus kamu katakan, karena semuanya itu akan dikaruniakan
kepadamu pada saat itu juga. Karena bukan kamu yang berkata-kata,
melainkan Roh Bapamu; Dia yang akan berkata-kata di dalam kamu. Orang
akan menyerahkan saudaranya untuk dibunuh, demikian juga seorang ayah
akan anaknya. Dan anak-anak akan memberontak terhadap orang tuanya dan
akan membunuh mereka. Dan kamu akan dibenci semua orang oleh karena
nama-Ku; tetapi orang yang bertahan sampai pada kesudahannya akan
selamat.3 Apabila mereka menganiaya kamu dalam kota yang satu, larilah
ke kota yang lain; karena Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya sebelum
kamu selesai mengunjungi kota-kota Israel, Anak Manusia sudah datang."
(Mat 10:16-23), demikian kutipan Warta Gembira hari ini

Berrefleksi atas bacaan-bacaan hari ini saya sampaikan catatan-catatan
sederhana sebagai berikut:

·   Setia hidup beriman pada masa kini memang harus berani menghadapi
aneka tantangan dan hambatan, apalagi jika harus memberantas korupsi
yang masih marak pada masa kini. Para pejuang dan penegak kebenaran
serta kejujuran harus berhadapan dengan para tokoh politik maupun
masyarakat yang berpengalaman dan cerdik. Berhadapan dengan
orang-orang yang demikian itu kita diharapkan 'cerdik seperti ular dan
tulus seperti merpati', yang berarti cerdas spiritual. Ketika kita
memiliki kecerdasan spiritual hendaknya tidak takut dan tidak gentar
menghadapi ancaman atau tekanan, percayalah karena pasti mampu
menghadapi dengan baik serta dapat mengatasinya. Untuk itu baiklah
jika kita senantiasa berusaha untuk memiliki kecerdasan spiritual,
kepada orangtua maupun guru/pendidik kami harapkan mendidik dan
mendampingi anak-anak/peserta didik agar lebih memiliki kecerdasan
spiritual dari pada kecerdasan lainnya. Sabda hari ini kiranya juga
mengajak dan mengingatkan kita semua bahwa sebagai orang beriman kita
hendaknya hidup dan bertindak sesuai dengan ajaran agama kita
masing-masing yang benar atau charisma/spiritualitas lembaga dimana
kita ada di dalamnya. Kita harus meninggalkan adat-istiadat atau
kebiasaan-kebiasaan yang tidak sehat/tidak baik atau memurnikan/
menjernihkan kebiasaan-kebiasaan atau adat-istiadat agar sesuai dengan
kehendak Allah. Pengalaman dan pengamatan menunjukkan bahwa kebiasaan
atau adat-istiadat atau kebijakan yang tidak sesuai dengan kehendak
Allah pada umumnya mati atau hilang dengan sendirinya, tak tahan
menghadapi aneka tantangan dan masalah maupun perkembangan zaman.

·   "Akulah Allah, Allah ayahmu, janganlah takut pergi ke Mesir, sebab
Aku akan membuat engkau menjadi bangsa yang besar di sana. Aku sendiri
akan menyertai engkau pergi ke Mesir dan tentulah Aku juga akan
membawa engkau kembali; dan tangan Yusuflah yang akan mengatupkan
kelopak matamu nanti."(Kej 46:3-4), demikian firman Allah kepada
Yakub. Kutipan ini kiranya merupakan berkat atau anugerah Allah dimana
relasi yang terkasih disembuhkan, yaitu Yakub bertemu dengan Yusuf,
anak yang paling dikasihi, yang dikabarkan oleh saudara-saudaranya
bahwa ia telah 'hilang'. Hal ini kiranya dapat menjadi pelajaran atau
bahan mawas diri bagi kita semua, yaitu bahwa ketika kita setia pada
panggilan  atau jati diri kita masing-masing meskipun harus mengalami
kesulitan dan tantangan, percayalah bahwa pada waktunya kita akan
menemukan kebahagiaan atau kesejahteraan sejati yang kita dambakan dan
dijanjikan oleh Allah kepada kita. Maka dengan ini kami mendambakan
anda semua untuk senantiasa setia pada panggilan dan jati diri
masing-masing, jangan pernah ingkar janji atau menyeleweng sedikitpun.
Marilah kita imani bahwa Allah senantiasa setia pada janji-janjiNya,
dan dari pihak kita diminta tanggapan positif dengan hidup setia pada
panggilan dan jati diri kita masing-masing. Hendaknya kita jangan
mudah jatuh karena rayuan atau godaan, yang memang pada masa kini
sungguh marak ada dimana-mana dan kapan saja. Allah hidup dan berkarya
dimana saja dan kapan saja, antara lain mendampingi atau menyertai
umatNya, maka marilah kita sebagai umat Allah mengimani kehadiran dan
karyaNya dengan senantiasa hidup baik sesuai dengan panggilan dan
tugas pengutusan kita masing-masing. Jangan takut melaksanakan
perintah dan kehendak Allah, meskipun untuk itu kita harus berjuang
dan berkorban.

" Percayalah kepada TUHAN dan lakukanlah yang baik, diamlah di negeri
dan berlakulah setia, dan bergembiralah karena TUHAN; maka Ia akan
memberikan kepadamu apa yang diinginkan hatimu"

 (Mzm 37:3-4)

Ign 12 Juli 2013

0 komentar: