Fans Page Facebook http://imankatolik.or.id

imankatolik.or.id on Facebook

Sabtu, 26 Oktober 2013

9Agt

"Apa gunanya seorang memperoleh seluruh dunia tetapi kehilangan nyawanya?"

(Ul 4:32-40; Mat 16:24-28)

" Lalu Yesus berkata kepada murid-murid-Nya: "Setiap orang yang mau
mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya dan
mengikut Aku. Karena barangsiapa mau menyelamatkan nyawanya, ia akan
kehilangan nyawanya; tetapi barangsiapa kehilangan nyawanya karena
Aku, ia akan memperolehnya. Apa gunanya seorang memperoleh seluruh
dunia tetapi kehilangan nyawanya? Dan apakah yang dapat diberikannya
sebagai ganti nyawanya? Sebab Anak Manusia akan datang dalam kemuliaan
Bapa-Nya diiringi malaikat-malaikat-Nya; pada waktu itu Ia akan
membalas setiap orang menurut perbuatannya. Aku berkata kepadamu:
Sesungguhnya di antara orang yang hadir di sini ada yang tidak akan
mati sebelum mereka melihat Anak Manusia datang sebagai Raja dalam
Kerajaan-Nya." (Mat 16:24-28), demikian kutipan Warta Gembira hari ini

Berrefleksi atas bacaan-bacaan hari ini saya sampaikan catatan-catatan
sederhana sebagai berikut:

·   Salah satu dampak pengaruh internet adalah menjiwai orang bersikap
mental "pengumpul", maka tidak mengherankan bahwa banyak orang
berusaha untuk mengumpulkan harta benda atau uang bagi dirinya
sendiri, keluarga maupun keturunannya. Dengan kata lain banyak orang
bersikap mental materialistis atau duniawi. Karya pelayanan pendidikan
maupun agama pun juga telah dijiwai semangat materialistis, orang
bangga ketika memiliki gedung sekolah atau gereja/tempat tempat ibadat
lengkap dengan aneka sarana-prasarana yang dibutuhkan untuk beribadat
atau belajar-mengajar, namun dalam hal pemanfaatan maupun perawatan
sarana-prasarana yang ada sungguh memprihatinkan: aneka
sarana-prasarana tidak digunakan atau difungsikan sebagaimana
mestinya, begitu pula tidak dirawat. Sabda hari ini sekali lagi
mengingatkan dan mengajak kita semua untuk senantiasa mengusahakan
keselamataan jiwa manusia dalam aneka pelayanan, usaha dan kerja atau
kesibukan kita. Maka aneka sarana-prasarana yang mengganggu usaha
penyelamatan jiwa manusia hendaknya disingkirkan atau dimusnahkan
saja. Kita juga diingatkan dan diajak untuk mengalokasikan dana dan
tenaga demi keselamatan jiwa manusia, lebih-lebih atau terutama dalam
pelayanan pendidikan maupun agama. Kita diajak juga untuk tidak hidup
dan bertindak hanya mengikuti selera atau keinginan pribadi, seenaknya
sendiri, melainkan hidup dan bertindak sesuai dengan kehendak Tuhan,
dan secara konkret kiranya dapat kita wujudkan dengan melaksanakan
aneka tatanan atau tata tertib yang terkait dengan hidup dan panggilan
kita masing-masing.

·   " Sebab itu ketahuilah pada hari ini dan camkanlah, bahwa TUHANlah
Allah yang di langit di atas dan di bumi di bawah, tidak ada yang
lain.Berpeganglah pada ketetapan dan perintah-Nya yang kusampaikan
kepadamu pada hari ini, supaya baik keadaanmu dan keadaan anak-anakmu
yang kemudian, dan supaya lanjut umurmu di tanah yang diberikan TUHAN,
Allahmu, kepadamu untuk selamanya." (Ul 4:39-40). "Berpeganglah pada
ketetapan dan perintahNya yang kusampaikan kepadamu pada hari ini",
inilah yang kiranya baik kita renungkan atau refleksikan. Setiap hari
ketika kita masuk ke ruang kelas atau ruang kerja kiranya ada perintah
atau tugas yang telah tersedia secara rutin atau baru, berasal dari
mereka yang berwenang memberikan. Pertama-tama dan terutama kami
berharap kita disiplin dalam hal waktu: waktu masuk kerja atau belajar
dan waktu selesai bekerja atau belajar. Selanjutnya selama di dalam
ruang belajar atau bekerja hendaknya hanya memikirkan dan mengerjakan
tugas belajar atau bekerja yang ada, dan kiranya tugas utama sudah
dikerjakan dengan baik dan selesai, baiklah secara kreatif
mengusahakan kesibukan yang mendukung tugas belajar atau bekerja yang
bersangkutan. Kerjakan dan pelajari segala sesuai dengan aturan main
yang ada, tidak mengerjakan atau mempelajari hanya mengikuti selera
pribadi. Kami berharap kepada siapapun yang berpengaruh dalam tugas,
kerja atau belajar bersama dapat menjadi teladan dalam hal
melaksanakan aneka ketetapan dan peraturan. Kita semua mendambakan
diri kita maupun keturunan kita baik adanya, maka jangan pernah
melupakan ketetapan dan peraturan yang ada. Dalam hal melaksanakan
ketetapan dan peraturan kami harapkan kita saling bekerja sama, saling
membantu dan mengingatkan. Memang kami juga berharap kepada para
orangtua menjadi teladan dalam pelaksanaan ketetapan dan peraturan
bagi anak-anaknya. Ketika anak-anak dididik dan dibiasakan taat dan
setia pada ketetapan dan peraturan di dalam keluarga, maka kelak
kemudian hari mereka akan tumbuh berkembang sebagai orang yang tertib
dan teratur hidupnya.

"Aku hendak mengingat perbuatan-perbuatan TUHAN, ya, aku hendak
mengingat keajaiban-keajaiban-Mu dari zaman purbakala.Aku hendak
menyebut-nyebut segala pekerjaan-Mu, dan merenungkan
perbuatan-perbuatan-Mu. Ya Allah, jalan-Mu adalah kudus! Allah manakah
yang begitu besar seperti Allah kami? Engkaulah Allah yang melakukan
keajaiban; Engkau telah menyatakan kuasa-Mu di antara bangsa-bangsa."
(Mzm 77:12-15)

"SELAMAT HARI SAYA IDUL FITRI, 1 Syawal 1434 H, Maaf lahir dan batin"

Ign 9 Agustus 2013

0 komentar: