Fans Page Facebook http://imankatolik.or.id

imankatolik.or.id on Facebook

Selasa, 04 Juni 2013

29Mei



"Barangsiapa ingin menjadi yang terkemuka di antara kamu hendaklah ia
menjadi hamba untuk semuanya."

(Sir 35:1.4-5a.10-17; Mrk 10:32-45)

" Yesus dan murid-murid-Nya sedang dalam perjalanan ke Yerusalem dan
Yesus berjalan di depan. Murid-murid merasa cemas dan juga orang-orang
yang mengikuti Dia dari belakang merasa takut. Sekali lagi Yesus
memanggil kedua belas murid-Nya dan Ia mulai mengatakan kepada mereka
apa yang akan terjadi atas diri-Nya, kata-Nya: "Sekarang kita pergi ke
Yerusalem dan Anak Manusia akan diserahkan kepada imam-imam kepala dan
ahli-ahli Taurat, dan mereka akan menjatuhi Dia hukuman mati. Dan
mereka akan menyerahkan Dia kepada bangsa-bangsa yang tidak mengenal
Allah, dan Ia akan diolok-olokkan, diludahi, disesah dan dibunuh, dan
sesudah tiga hari Ia akan bangkit." Lalu Yakobus dan Yohanes,
anak-anak Zebedeus, mendekati Yesus dan berkata kepada-Nya: "Guru,
kami harap supaya Engkau kiranya mengabulkan suatu permintaan kami!"
Jawab-Nya kepada mereka: "Apa yang kamu kehendaki Aku perbuat bagimu?"
Lalu kata mereka: "Perkenankanlah kami duduk dalam kemuliaan-Mu kelak,
yang seorang lagi di sebelah kanan-Mu dan yang seorang di sebelah
kiri-Mu." Tetapi kata Yesus kepada mereka: "Kamu tidak tahu apa yang
kamu minta. Dapatkah kamu meminum cawan yang harus Kuminum dan
dibaptis dengan baptisan yang harus Kuterima?" Jawab mereka: "Kami
dapat." Yesus berkata kepada mereka: "Memang, kamu akan meminum cawan
yang harus Kuminum dan akan dibaptis dengan baptisan yang harus
Kuterima. Tetapi hal duduk di sebelah kanan-Ku atau di sebelah
kiri-Ku, Aku tidak berhak memberikannya. Itu akan diberikan kepada
orang-orang bagi siapa itu telah disediakan." Mendengar itu kesepuluh
murid yang lain menjadi marah kepada Yakobus dan Yohanes. Tetapi Yesus
memanggil mereka lalu berkata: "Kamu tahu, bahwa mereka yang disebut
pemerintah bangsa-bangsa memerintah rakyatnya dengan tangan besi, dan
pembesar-pembesarnya menjalankan kuasanya dengan keras atas mereka.
Tidaklah demikian di antara kamu. Barangsiapa ingin menjadi besar di
antara kamu, hendaklah ia menjadi pelayanmu,dan barangsiapa ingin
menjadi yang terkemuka di antara kamu, hendaklah ia menjadi hamba
untuk semuanya.Karena Anak Manusia juga datang bukan untuk dilayani,
melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi
tebusan bagi banyak orang." (Mrk 10:32-45), demikian kutipan Warta
Gembira hari ini

Berrefleksi atas bacaan-bacaan hari ini saya sampaikan catatan-catatan
sederhana sebagai berikut:

·   Pemilu untuk proses pemilihan Kepala Daerah sedang berlangsung dan
memang juga ada daerah telah menyelesaikannya. Banyak orang berminat
untuk menjadi kepala daerah yang disertai oleh para pendukungnya. Para
pendukung pun kirannya juga memiliki dambaan jika orang yang didukung
terpilih kelak menjadi pembantunya, berpartisipasi dalam pemerintahan
daerah. Dengan kata lain banyak orang mendambakan menjadi orang
terkemuka dalam kehidupan bersama. Sabda hari ini mengingatkan dan
mengajak siapapun yang dalam kehidupan bersama menjadi orang terkemuka
untuk hidup dan bertindak sebagai 'hamba dari semuanya', dengan kata
lain dengan rendah hati melayani warga yang dipimpinnya. Hidup dan
bertindak melayani dengan rendah hati memang tidak mudah, harus
disertai pengorbanan dan perjuangan, serta siap sedia menderita maupun
menerima perlakuan yang  tidak enak, tidak sesuai dengan selera atau
keinginan pribadi. Kami berharap kepada siapapun yang berfungsi
sebagai yang terkemuka untuk hidup dan bertindak melayani dengan
rendah hati, berusaha keras dan seoptimal mungkin membahagiakan atau
mensejahterakan orang-orang yang harus dilayani. Bukti atau tanda
keberhasilan seorang pemimpin adalah mereka yang dipimpin hidup dengan
damai, sejahtera, selamat fisik maupun spiritual.

·   "Jangan mencoba menyuap Tuhan, sebab tidak diterima-Nya, dan
janganlah percaya pada korban kelaliman! Sebab Tuhan adalah Hakim,
yang tidak memihak.Ia tidak memihak dalam perkara orang miskin, tetapi
doa orang yang terjepit didengarkan-Nya.Jeritan yatim piatu tidak
diabaikan-Nya, ataupun jeritan janda yang mencurahkan
permohonannya.Bukankah pipi seorang janda bercucuran air mata, dan
tidakkah ia menjerit karena orang yang menyebabkannya?" (Sir
35:11-15). Kutipan ini kiranya merupakan ajakan dan peringatan bagi
kita semua agar tidak saling menyuap, demi suatu tujuan, sebagaimana
sering dilakukan oleh banyak orang dalam mencapai cita-citanya. Selain
itu kita juga diharapkan memperhatikan mereka yang miskin dan
berkekurangan. Maka dengan ini kami berharap kepada para pengusaha
atau siapapun yang suka menyuap kepada para pimpinan atau pejabat
dengan uang demi usaha atau tujuannya untuk berhenti, dan gunakan uang
tersebut untuk membantu mereka yang miskin dan berkekurangan. Marilah
kita dengarkan dan tanggapi jeritan orang miskin dan berkekurangan di
lingkungan hidup maupun lingkungan kerja kitaadhMemberantas perilaku
suap-menyuap antara lain sedini mungkin kita lakukan di
sekolah-sekolah dengan mendidik peserta didik dalam hal kejujuran.

"Janganlah perhitungkan kepada kami kesalahan nenek moyang kami;
kiranya rahmat-Mu segera menyongsong kami, sebab sudah sangat lemah
kami.Tolonglah kami, ya Allah penyelamat kami, demi kemuliaan nama-Mu!
Lepaskanlah kami dan ampunilah dosa kami oleh karena nama-Mu"

 (Mzm 79:8-9)

Ign 29 Mei 2013

0 komentar: