Fans Page Facebook http://imankatolik.or.id

imankatolik.or.id on Facebook

Selasa, 04 Juni 2013

28Mei

"Kami ini telah meninggalkan segala sesuatu dan mengikut Engkau!"

(Sir 35:1-12; Mrk 10:28-31)

" Berkatalah Petrus kepada Yesus: "Kami ini telah meninggalkan segala
sesuatu dan mengikut Engkau!" Jawab Yesus: "Aku berkata kepadamu,
sesungguhnya setiap orang yang karena Aku dan karena Injil
meninggalkan rumahnya, saudaranya laki-laki atau saudaranya perempuan,
ibunya atau bapanya, anak-anaknya atau ladangnya, orang itu sekarang
pada masa ini juga akan menerima kembali seratus kali lipat: rumah,
saudara laki-laki, saudara perempuan, ibu, anak dan ladang, sekalipun
disertai berbagai penganiayaan, dan pada zaman yang akan datang ia
akan menerima hidup yang kekal. Tetapi banyak orang yang terdahulu
akan menjadi yang terakhir dan yang terakhir akan menjadi yang
terdahulu." (Mrk 10:28-31), demikian kutipan Warta Gembira hari ini

Berrefleksi atas bacaan-bacaan hari ini saya sampaikan catatan-catatan
sederhana sebagai berikut:

·   Warta Gembira hari ini kiranya baik menjadi bahan permenungan atau
refleksi bagi siapapun yang terpanggil secara khusus menjadi imam,
bruder atau suster, namun karena Warta ini juga bagi kita semua yang
beriman kepada Yesus Kristus, maka kami juga mengajak siapapun yang
beriman kepada Yesus Kristus untuk berrefleksi juga. Kepada
rekan-rekan imam, bruder maupun suster kami ajak untuk setia
menghayati panggilannya, yang berarti senantiasa hidup dan bertindak
sesuai dengan semangat atau spiritualitas pendiri tarekat atau lembaga
hidup bakti atau meneladan Yesus yang telah melepaskan kebesaranNya
untuk menjadi sama seperti kita manusia kecuali dalam hal dosa. Kepada
semua umat beriman khususnya para orangtua katolik ketika ada salah
seorang anaknya tergerak untuk menjadi imam, bruder atau suster
hendaknya tidak menghalangi atau melarangnya, apalagi anak yang
bersangkutan yang terbaik di antara anak-anak yang lain. Ingatlah dan
sadari bahwa anak adalah anugerah Tuhan, maka selayaknya sebagai
ucapan syukur dan terima kasih kita persembahkan kembali kepada Tuhan,
terserah Tuhan menghendaki apa baginya. Dengan kata lain kami harapkan
bapak-ibu atau orangtua mendidik dan membina anak-anaknya dalam
'cintakasih dan kebebasan Injili', yang juga mendasari hidup anda
berdua sebagai suami-isteri, membangun dan membentuk keluarga. Bagi
kita semua sabda di atas merupakan ajakan atau panggilan agar dalam
hidup dan karya tidak mengikuti selera atau keinginan pribadi,
melainkan sesuai dengan aturan dan tata tertib yang terkait dengan
panggilan dan tugas pengutusan kita masing-masing.

·   "Berikanlah kepada Yang Mahatinggi berpadanan dengan apa yang Ia
berikan kepadamu, dengan murah hati dan sesuai dengan hasil tanganmu.
Sebab Dia itu Tuhan pembalas, dan engkau akan dibalas-Nya dengan tujuh
lipat.Jangan mencoba menyuap Tuhan, sebab tidak diterima-Nya, dan
janganlah percaya pada korban kelaliman! Sebab Tuhan adalah Hakim,
yang tidak memihak" (Sir 35:9-12). Kutipan di atas ini kiranya senada
dengan ajakan saya di atas, yaitu bahwa segala sesuatu yang kita
miliki dan kuasai sampai saat ini adalah anugerah Tuhan. Sebagai orang
beriman kita diharapkan mempersembahkan kembali kepadaNya sebagai
ucapan syukur dan terima kasih. Dengan kata lain sebagai orang beriman
kita diharapkan tumbuh berkembang sebagai pribadi sosial, yang peka
terhadap kebutuhan orang lain, tentu saja bagi mereka yang miskin dan
berkekurangan dalam aneka kebutuhan hidup. Kita semua diharapkan
menjadi orang yang bermurah hati, artinya hatinya dijual atau diobral
murah saja, siapapun kita perhatikan sebagaimana mestinya. Kepekaan
sosial pada masa kini sungguh mengalami erosi atau kemerosotan sebagai
dampak perkembangan sarana komunikasi seperti HP dan internet. Ada
kecenderungan kuat karena HP, Ipad atau Internet orang begitu asyik
dengan alat-alat tersebut alias cenderung tumbuh berkembang menjadi
pribadi egois. Maka kami berpesan kepada para orangtua untuk tidak
memanjakan anak-anaknya dengan sarana-sarana komunikasi seperti
HP.Ipad atau Internet. Berkali-kali saya menerima keluh kesah dari
orangtua yang bertamu kepada saya, yang prihatin terhadap anaknya;
waktu makan disuruh makan tidak mau karena sedang asyik dengan HP atau
Ipadnya, demikian juga disuruh belajar tidak mau karena asyik dengan
HP atau Ipad. Memang generasi muda atau anak-anak kita masa kini tak
mungkin terlepas sama sekali dari sarana-prasarana komunikasi
tersebut, namun hendaknya anak-anak atau generasi muda dididik dan
dibina sebagai pengguna alat tersebut untuk lebih mendukung
perkembangan dan pertumbuhan pribadinya, sehingga tumbuh berkembang
sebagai pribadi cerdas beriman.

"Bawalah kemari orang-orang yang Kukasihi, yang mengikat perjanjian
dengan Aku berdasarkan korban sembelihan!" Langit memberitakan
keadilan-Nya, sebab Allah sendirilah Hakim. "Dengarlah, hai umat-Ku,
Aku hendak berfirman, hai Israel, Aku hendak bersaksi terhadap kamu:
Akulah Allah, Allahmu! Bukan karena korban sembelihanmu Aku menghukum
engkau; bukankah korban bakaranmu tetap ada di hadapan-Ku" (Mzm
50:5-8)

Ign 28 Mei 2013

0 komentar: