Fans Page Facebook http://imankatolik.or.id

imankatolik.or.id on Facebook

Kamis, 23 Mei 2013

25 Mei

 "Barangsiapa mendengarkan kamu ia mendengarkan Aku"

(Sir 17:1-15; Mrk 10:13-16)

"Celakalah engkau Khorazim! Celakalah engkau Betsaida! karena jika di
Tirus dan di Sidon terjadi mujizat-mujizat yang telah terjadi di
tengah-tengah kamu, sudah lama mereka bertobat dan berkabung. Akan
tetapi pada waktu penghakiman, tanggungan Tirus dan Sidon akan lebih
ringan dari pada tanggunganmu. Dan engkau Kapernaum, apakah engkau
akan dinaikkan sampai ke langit? Tidak, engkau akan diturunkan sampai
ke dunia orang mati! Barangsiapa mendengarkan kamu, ia mendengarkan
Aku; dan barangsiapa menolak kamu, ia menolak Aku; dan barangsiapa
menolak Aku, ia menolak Dia yang mengutus Aku." (Mrk 10:13-16),
demikian kutipan Warta Gembira hari ini

Berrefleksi atas bacaan-bacaan hari ini saya sampaikan catatan-catatan
sederhana sebagai berikut:

·   'Mendengarkan' memang merupakan keutamaan penting sekali dalam
pertumbuhan dan perkembangan kepribadian seseorang menuju ke
kedewasaan sejati, tumbuh berkembang sebagai pribadi yang cerdas
beriman. Hari ini kebetulan hari raya Waisak, dimana rekan-rekan yang
beragama Budha sebagai kenangan Sidharta yang karena pencerahan dari
Yang Ilahi dianugerahi gelar Sang Budha. Konon ketika ia meninggal
dunia dalam usia 80 tahun semua makhluk di bumi ini melayatnya,
sebagai bukti bahwa Sidharta sungguh mencintai alam raya seisinya ini.
Maka ia dapat menjadi teladan atau panutan bagi siapapun yang ingin
hidup saling mengasihi serta mengasihi semua makluk atau ciptaan Allah
di dunia ini. Agar kita dapat mengasihi dengan baik dan benar, hemat
saya pertama-tama kita perlu 'mendengarkan' suka-duka dari yang akan
kita kasihi, sehingga apa yang akan kita lakukan atau katakan sesuai
dengan kebutuhannya serta menyelamatkan dan membahagiakan mereka yang
kita kasihi. Marilah kita saling mendengarkan satu sama lain, dan kita
imani apa yang disuarakan oleh manusia, saudara-saudari kita maupun
ciptaan lain di bumi ini merupakan tanda kehidupan yang dianugerahkan
oleh Yang Ilahi. Kerusakan lingkungan hidup di bumi ini terjadi karena
orang tidak memperhatikan atau mengasihi ciptaan-ciptaan Allah di bumi
ini, kurang atau tidak merawat dengan baik ciptaan-ciptaanNya. Yang
butuh atau perlu diperhatikan dan dikasihi alias didengarkan tidak
hanya manusia saja, binatang maupun tanaman butuh dikasihi dan
diperhatikan juga agar tumbuh berkembang sesuai dengan kehendak Yang
Ilahi. Jika kita mampu mengasihi, merawat dan mengurus tanaman dengan
baik kiranya juga akan dengan mudah mengasihi, merawat atau mengurus
orang/manusia alias membina dan mendidik anak-anak atau generasi muda.

·   "Tuhan telah mengaruniai manusia pengetahuan lagi dengan memberi
mereka hukum kehidupan menjadi milik pusaka.Perjanjian kekal
diikat-Nya dengan mereka, dan segala hukum-Nya dipermaklumkan-Nya
kepadanya.Mata mereka telah melihat kemuliaan Tuhan yang agung, dan
suara-Nya yang dahsyat telah didengar telinga mereka. Ia berkata
kepada mereka: "Jauhilah setiap kelaliman," dan masing-masing
diberi-Nya perintah mengenai sesamanya.Langkah laku manusia selalu
terbentang di hadapan Tuhan, dan tak tersembunyi bagi mata-Nya." (Sir
17:11-15). Kita telah dianugerahi 'hukum kehidupan menjadi milik
pusaka', maka marilah kita senantiasa mengembangkan dan memperdalam
budaya hidup dimana pun berada atau kemana pun kita pergi. Ingatlah
dan sadari apapun yang kita lakukan dan katakan senantiasa dilihat dan
diketahui oleh Tuhan, maka jika kita sungguh beriman kepadaNya marilah
kita sungguh mengembangkan dan memperdalam budaya hidup. Hendaknya
apapun yang kita katakan atau lakukan senantiasa menghidupkan dan
menggairahkan semau ciptaanNya di bumi ini, tentu saja pertama-tama
dan terutama adalah manusia yang diciptakan sesuai dengan gambar atau
citraNya. Berbudaya hidup berarti tidak pernah melukai atau
mencelakakan orang lain sekecil atau sesedikitpun. Marilah kita sadari
dan hayati bahwa kita diciptakan untuk memuji, memuliakan, menghornati
serta mengabdi Tuhan, dan hal ini harus kita wujudkan terhadap
saudara-saudari kita, sehingga kita semua hidup saling memuji,
memuliakan, menghormati dan mengabdi. Dengan kata lain hendaknya kita
senantiasa menjunjung tinggi harkat martabat manusia, dimana ada
pelecehan terhadap harkat martabat manusia hendaknya segera ditumpas.
Memang pertama-tama semoga di dalam keluarga tidak ada pelecehan
harkat martabat manusia, maklum saya sering mendengarkan bahwa ada
kekerasan relasi antar suami-isteri, dan juga ada pasangan hanya
diperlakukan sebagai budak pemuasan seks saja.

"Seperti bapa sayang kepada anak-anaknya, demikian TUHAN sayang kepada
orang-orang yang takut akan Dia. Sebab Dia sendiri tahu apa kita, Dia
ingat, bahwa kita ini debu. Adapun manusia, hari-harinya seperti
rumput, seperti bunga di padang demikianlah ia berbunga; apabila angin
melintasinya, maka tidak ada lagi ia, dan tempatnya tidak mengenalnya
lagi" (Mzm 103:13-16)

Ign 25 Mei 2013

1 komentar:

  1. There's shocking news in the sports betting industry.

    It has been said that any bettor must watch this,

    Watch this or quit betting on sports...

    Sports Cash System - SPORTS CASINO ROBOT

    BalasHapus