"Supaya mereka semua menjadi satu"
(Kis 22:30; 23:6-11; Yoh 17:20-26)
" Dan bukan untuk mereka ini saja Aku berdoa, tetapi juga untuk
orang-orang, yang percaya kepada-Ku oleh pemberitaan mereka; supaya
mereka semua menjadi satu, sama seperti Engkau, ya Bapa, di dalam Aku
dan Aku di dalam Engkau, agar mereka juga di dalam Kita, supaya dunia
percaya, bahwa Engkaulah yang telah mengutus Aku. Dan Aku telah
memberikan kepada mereka kemuliaan, yang Engkau berikan kepada-Ku,
supaya mereka menjadi satu, sama seperti Kita adalah satu: Aku di
dalam mereka dan Engkau di dalam Aku supaya mereka sempurna menjadi
satu, agar dunia tahu, bahwa Engkau yang telah mengutus Aku dan bahwa
Engkau mengasihi mereka, sama seperti Engkau mengasihi Aku. Ya Bapa,
Aku mau supaya, di mana pun Aku berada, mereka juga berada
bersama-sama dengan Aku, mereka yang telah Engkau berikan kepada-Ku,
agar mereka memandang kemuliaan-Ku yang telah Engkau berikan
kepada-Ku, sebab Engkau telah mengasihi Aku sebelum dunia dijadikan.
Ya Bapa yang adil, memang dunia tidak mengenal Engkau, tetapi Aku
mengenal Engkau, dan mereka ini tahu, bahwa Engkaulah yang telah
mengutus Aku; dan Aku telah memberitahukan nama-Mu kepada mereka dan
Aku akan memberitahukannya, supaya kasih yang Engkau berikan kepada-Ku
ada di dalam mereka dan Aku di dalam mereka." (Yoh 17:20-26) ,demikian
kutipan Warta Gembira hari ini
Berrefleksi atas bacaan-bacaan hari ini saya sampaikan catatan-catatan
sederhana sebagai berikut:
• Hidup bersama dalam persaudaraan atau persahabatan sejati pada masa
kini memang menghadapi ancaman dari orang-orang atau kelompok-kelompok
fanatik yang ada di masyarakat kita. Kelompok fanatik atau ekstrim
pada umumnya begitu gencar, libik dan sering berteriak keras
menakutkan dalam rangka memecah belah persaudaraan atau persahabatan
sejati. Kita semua umat beriman diharapkan sungguh hidup dalam
persaudaraan atau persahabatan sejati, lebih-lebih bagi kita yang
beriman kepada Yesus Kristus kami ajak untuk menjadi saksi
persaudaraan atau persahabatan sejati karena kasihNya telah
dianugerahkan kepada kita. Kasih memang akan menyatukan kita,
mendorong dan memotivasi dalam situasi dan kondisi apapun untuk
membangun, memperdalam dan memperkembangkan persaudaraan atau
persahabatan sejati. Sekali lagi kami berharap kepada suami-isteri
untuk dapat dengan sungguh-sungguh menjadi saksi kesatuan, karena anda
telah memiliki pengalaman mendalam dalam hal saling mengasihi, bersatu
sama lain, yang antara lain memuncak dalam hubungan seks dimana anda
berdua sungguh menjadi satu dalam cintakasih. Aneka perbedaan antar
kita hendaknya menjadi daya tarik, daya pesona, daya pikat untuk
saling mengenal, mendekat dan bersahabat. Untuk itu pertama-tama
marilah kita hayati apa yang sama di antara kita, sama-sama manusia,
sama-sama ciptaan Allah, sama-sama beriman, dst.. Jika apa yang sama
di antara kita dapat dihayati secara mendalam, maka apa yang berbeda
akan fungsional meneguhkan dan mengembangkan persaudaraan atau
persahabatan sejati.
• "Hai saudara-saudaraku, aku adalah orang Farisi, keturunan orang
Farisi; aku dihadapkan ke Mahkamah ini, karena aku mengharap akan
kebangkitan orang mati." (Kis 23:6), demikian kata Paulus di Mahkamah
Agama di hadapan orang-orang Farisi dan Saduki yang mengadilinya.
Orang-orang Farisi percaya akan kebangkitan orang mati, sedangkan
orang-orang Saduki tidak mempercayainya, maka muncullah perpecahan di
Mahkamah Agama di antara persekongkolan orang Farisi dan orang Saduki
yang ingin mengadili Paulus. Paulus memang sungguh cerdas dan cermat,
sehingga mampu memojokkan mereka yang hendak mengadilinya. Ada
perbedaan prinsip antara orang Farisi dan Saduki yang tak dapat
dipersatukan, di antara tokoh-tokoh atau pemuka agama dan masyarakat.
Hal yang demikian ini kiranya juga terjadi di Negara kita, dimana para
tokoh politik atau masyarakat kelihatan bersatu dalam menghadapi
lawan-lawan yang sangat berlainan visi dan misinya, padahal di antara
mereka sendiri juga ada perbedaan mendasar yang tak mungkin disatukan.
Hal ini kelihatan dalam peristiwa menjelang Pemilu dan paska Pemilu.
Menjelang pemilu banyak tokoh kelihatan bersatu, tetapi dalam
perjalanan hidup bermasyarakat, berbangsa dan bernegara paska Pemilu
mereka jalan sendiri-sendiri. Memprihatinkan juga bahwa di antara
murid atau pengikut Yesus Kristus juga masih terjadi perpecahan. Kami
berharap kepada mereka yang berpengaruh dalam hidup bersama untuk
berusaha menyatukan visi dan misi, sehingga kehidupan bersama dapat
berjalan baik, berada dalam persaudaraan atau persahabatan sejati.
"Aku memuji TUHAN, yang telah memberi nasihat kepadaku, ya, pada waktu
malam hati nuraniku mengajari aku. Aku senantiasa memandang kepada
TUHAN; karena Ia berdiri di sebelah kananku, aku tidak goyah. Sebab
itu hatiku bersukacita dan jiwaku bersorak-sorak, bahkan tubuhku akan
diam dengan tenteram; sebab Engkau tidak menyerahkan aku ke dunia
orang mati, dan tidak membiarkan Orang Kudus-Mu melihat kebinasaan."
(Mzm 16:7-10)
Ign 16 Mei 2013
0 komentar:
Posting Komentar