Fans Page Facebook http://imankatolik.or.id

imankatolik.or.id on Facebook

Jumat, 21 Juni 2013

19Juni

"Jangan kamu melakukan kewajiban agamamu di hadapan orang supaya dilihat mereka"

(2Kor 9:6-11; Mat 6:1-6.16-18)

"Ingatlah, jangan kamu melakukan kewajiban agamamu di hadapan orang
supaya dilihat mereka, karena jika demikian, kamu tidak beroleh upah
dari Bapamu yang di sorga. Jadi apabila engkau memberi sedekah,
janganlah engkau mencanangkan hal itu, seperti yang dilakukan orang
munafik di rumah-rumah ibadat dan di lorong-lorong, supaya mereka
dipuji orang. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya mereka sudah mendapat
upahnya.Tetapi jika engkau memberi sedekah, janganlah diketahui tangan
kirimu apa yang diperbuat tangan kananmu. Hendaklah sedekahmu itu
diberikan dengan tersembunyi, maka Bapamu yang melihat yang
tersembunyi akan membalasnya kepadamu." "Dan apabila kamu berdoa,
janganlah berdoa seperti orang munafik. Mereka suka mengucapkan doanya
dengan berdiri dalam rumah-rumah ibadat dan pada tikungan-tikungan
jalan raya, supaya mereka dilihat orang. Aku berkata kepadamu:
Sesungguhnya mereka sudah mendapat upahnya. Tetapi jika engkau berdoa,
masuklah ke dalam kamarmu, tutuplah pintu dan berdoalah kepada Bapamu
yang ada di tempat tersembunyi. Maka Bapamu yang melihat yang
tersembunyi akan membalasnya kepadamu. "Dan apabila kamu berpuasa,
janganlah muram mukamu seperti orang munafik. Mereka mengubah air
mukanya, supaya orang melihat bahwa mereka sedang berpuasa. Aku
berkata kepadamu: Sesungguhnya mereka sudah mendapat upahnya. Tetapi
apabila engkau berpuasa, minyakilah kepalamu dan cucilah mukamu,
supaya jangan dilihat oleh orang bahwa engkau sedang berpuasa,
melainkan hanya oleh Bapamu yang ada di tempat tersembunyi. Maka
Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan membalasnya kepadamu." (Mat
6:1-6.16-18), demikian kutipan Warta Gembira hari ini.

Berrefleksi atas bacaan-bacaan hari ini saya sampaikan catatan-catatan
sederhana sebagai berikut:

·   Sebagai orang beragama kita memiliki tugas dan panggilan untuk
berdoa maupun melaksanakan ajaran-ajaran agama dengan berbuat baik
kepada siapapun. Sabda hari ini mengingatkan dan mengajak kita semua
agar dalam berdoa maupun melaksanakan ajaran-ajaran agama alias
berbuat baik tidak perlu dipamerkan agar dilihat orang, dipuji dan
dielu-elukan, melainkan diam-diam saja tak usah mencari pujian dari
orang lain. Berdoa adalah berrelasi atau berkomunikasi mesra dengan
Allah, dan Allah kiranya akan lebih mudah dihayati kehadirannya dalam
keheningan, maka hendaknya entah dalam keramaian ataupun sendirian
kita tetap dalam keadaan hening hati kita. Hening berarti memiliki
hati yang 'bening'/jernih, dan hanya dalam keheningan kita dapat
berkomunikasi dengan Allah dengan mesra. Demikian juga dalam hal
berbuat kepada orang lain, hendaknya tak usah mencari pujian,
melainkan lakukan saja; pujian dari manusia bersifat sementara atau
sesaat saja, dan sehabis dipuji oleh manusia pada umumnya orang mudah
frustrasi. Apapun yang kita katakan serta lakukan dilihat oleh Allah,
tak ada yang tersembunyi dari diri kita bagi Allah, maka jika kita
sungguh beriman kepadaNya, dimana pun dan kapan pun hendaknya kita
senantiasa berbuat baik kepada orang lain. Berbuat baik kepada orang
lain hemat saya sungguh merupakan keharusan,bukan hanya kewajiban
moral saja, mengingat dan memperhatikan bahwa kita sampai saat ini
telah menerima kebaikan Allah melimpah ruah melalui saudara-saudari
kita dengan dan melalui aneka cara dan bentuk, sehingga kita dapat
hidup dan berada sampai saat ini.

·   "Camkanlah ini: Orang yang menabur sedikit, akan menuai sedikit
juga, dan orang yang menabur banyak, akan menuai banyak juga.
Hendaklah masing-masing memberikan menurut kerelaan hatinya, jangan
dengan sedih hati atau karena paksaan, sebab Allah mengasihi orang
yang memberi dengan sukacita.Dan Allah sanggup melimpahkan segala
kasih karunia kepada kamu, supaya kamu senantiasa berkecukupan di
dalam segala sesuatu dan malah berkelebihan di dalam pelbagai
kebajikan." (2Kor 9:6-8). Kiranya kita semua mendambakan "senantiasa
berkecukupan di dalam segala sesuatu dan malah berkelebihan di dalam
pelbagai kebajikan". Dalam hal kebutuhan hidup sehari-hari Allah telah
menyediakan makanan dan minuman secukupnya, dan tak akan ada seorang
pun yang kelaparan atau kehausan jika masing-masing dari kita makan
dan minum secukupnya sesuai aturan kesehatan, tidak serakah dan tidak
berfoya-foya, dengan kata lain marilah kita hidup  sederhana. Dari
kesederhanaan hidup percayalah dan imanilah akan lahir
kebajikan-kebajikan, sehingga kita memang berlebihan dalam hal
kebajikan. Dari kesederhanaan hidup antara lain lahir kebajikan
seperti peka terhadap orang lain, suka memberi dengan murah hati dan
ceria, sabar dst.. Marilah kita senantiasa berupaya menabur
benih-benih kebajikan dalam cara hidup dan cara bertindak kita setiap
hari dimana pun dan kapan pun, antara lain dapat diawali dengan hidup
dan bertindak sederhana. Jauhkan aneka nafsu keserakahan dalam diri
kita masing-masing, dan semoga yang ada dalam pikiran kita hanya
kehendak Allah, apa yang dipikirkan oleh Allah.

"Haleluya! Berbahagialah orang yang takut akan TUHAN, yang sangat suka
kepada segala perintah-Nya. Anak cucunya akan perkasa di bumi;
angkatan orang benar akan diberkati. Harta dan kekayaan ada dalam
rumahnya, kebajikannya tetap untuk selamanya. Di dalam gelap terbit
terang bagi orang benar; pengasih dan penyayang orang yang adil." (Mzm
112:1-4)

Ign 19 Juni 2013

0 komentar: