Fans Page Facebook http://imankatolik.or.id

imankatolik.or.id on Facebook

Jumat, 21 Juni 2013

18Juni

"Karena itu haruslah kamu sempurna, sama seperti Bapamu yang di sorga
adalah sempurna."

(2Kor 8:1-9; Mat 5:43-48)

"Kamu telah mendengar firman: Kasihilah sesamamu manusia dan bencilah
musuhmu. Tetapi Aku berkata kepadamu: Kasihilah musuhmu dan berdoalah
bagi mereka yang menganiaya kamu. Karena dengan demikianlah kamu
menjadi anak-anak Bapamu yang di sorga, yang menerbitkan matahari bagi
orang yang jahat dan orang yang baik dan menurunkan hujan bagi orang
yang benar dan orang yang tidak benar. Apabila kamu mengasihi orang
yang mengasihi kamu, apakah upahmu? Bukankah pemungut cukai juga
berbuat demikian? Dan apabila kamu hanya memberi salam kepada
saudara-saudaramu saja, apakah lebihnya dari pada perbuatan orang
lain? Bukankah orang yang tidak mengenal Allah pun berbuat demikian?
Karena itu haruslah kamu sempurna, sama seperti Bapamu yang di sorga
adalah sempurna."(Mat 5:43-48), demikian kutipan Warta Gembira hari
ini

Berrefleksi atas bacaan-bacaan hari ini saya sampaikan catatan-catatan
sederhana sebagai berikut:

·   Sebagai orang beriman atau beragama kiranya kita semua mendambakan
hidup sempurna, artinya hidup suci, baik, bermoral dan berbudi pekerti
luhur, tidak melakukan dosa sekecil apapun, sehingga dimana saja dan
kapan saja senantiasa dikasihi oleh Allah dan semua orang. Salah satu
ajaran yang disampaikan oleh Yesus yang cukup berat dan mulia adalah
"Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu".
Saya percaya bahwa kita semua memiliki 'musuh', yaitu apa saja atau
siapa saja yang tidak berkenan di hati, tidak sesuai dengan selera
pribadi, entah itu makanan/minuman, barang, situasi/kondisi atau
manusia. Mengasihi atau mencintai kiranya merupakan ajaran utama atau
pokok dari semua agama, maka marilah kita hidup saling mengasihi atau
mencintai. Segala sesuatu ketika kita dekati, sikapi dan perlakukan
atau kerjakan dalam dan oleh cintakasih akan enak adanya, dan pasti
sukses sebagaimana didambakan atau diharapkan. Sekali lagi saya angkat
salah satu wujud cintakasih adalah memboroskan waktu dan tenaga, maka
apapun yang kita hadapi marilah kita arahkan waktu dan tenaga
kepadanya alias membaktikan diri sepenuhnya kepadanya. 'Musuh' yang
mungkin kita hadapi setiap hari adalah makanan atau cuaca. Dalam hal
makan atau minum hendaknya berpedoman sehat dan tidak sehat, maka
meskipun tidak enak atau tidak nikmat di lidah tetapi sehat, santaplah
dengan penuh kasih. Hal yang sama adalah cuaca, entah panas atau
dingin, nikmatilah dan cintai saja cuaca yang ada, jangan dilawan.
Memang pada awal 'mencintai musuh' pada umumnya butuh pengorbanan dan
pengendalian diri, tetapi setelah terbiasa enak adanya, semuanya, apa
saja dan siapa saja menjadi sahabat dalam perjalanan hidup beriman
atau beragama. Marilah kita sadari bahwa matahari dan hujan
dianugerahkan oleh Allah kepada manusia dan ciptaan lainnya di bumi
ini agar semuanya berbahagia, selamat dan damai sejahtera, maka jangan
membenci sinar matahari maupun air hujan.

·   "Aku bersaksi, bahwa mereka telah memberikan menurut kemampuan
mereka, bahkan melampaui kemampuan mereka.Dengan kerelaan sendiri
mereka meminta dan mendesak kepada kami, supaya mereka juga beroleh
kasih karunia untuk mengambil bagian dalam pelayanan kepada
orang-orang kudus.Mereka memberikan lebih banyak dari pada yang kami
harapkan. Mereka memberikan diri mereka, pertama-tama kepada Allah,
kemudian oleh karena kehendak Allah juga kepada kami" (2Kor 8:3-5).
Kutipan ini kiranya dapat menjadi inspirasi atau pedoman cara hidup
dan cara bertindak kita, yaitu 'memberikan lebih banyak dari pada yang
diharapkan'. Pertama-tama dan terutama kami mengajak refleksi kepada
mereka yang sedang berpacaran atau bertunangan, dimana saya yakin anda
pasti saling memberikan lebih banyak dari pada yang diharapkan, maka
semoga hal itu terjadi selama anda menjadi suami-isteri kelak maupun
orangtua bagi anak-anak yang dianugerahkan oleh Allah kepada anda
berdua. Dengan  kata lain semoga semua anak-anak di dalam keluarga
dapat menerima teladan memberikan lebih banyak dari yang diharapkan,
dan orangtua mendidik dan membina mereka sedini mungkin dalam hal
memberi ini. Kepada para pelajar atau pegawai/pekerja kami harapkan
belajar atau bekerja lebih dari pada yang diharapkan. Sebagai pekerja
atau pegawai hendaknya dengan jiwa besar dan hati rela berkorban
datang bekerja lebih awal dan pulang berkerja lebih kemudian dan tentu
saja selama waktu kerja bekerja keras dan giat. Demikian juga kami
serukan kepada para pelajar atau mahasiswa/i, hendaknya sungguh
memboroskan waktu dan tenaga untuk belajar setiap hari entah di dalam
sekolah maupun di rumah. Kita semua dipanggil untuk bermurah hati
kepada orang lain, tanpa pandang bulu.

"Berbahagialah orang yang mempunyai Allah Yakub sebagai penolong, yang
harapannya pada TUHAN, Allahnya: Dia yang menjadikan langit dan bumi,
laut dan segala isinya; yang tetap setia untuk selama-lamanya, yang
menegakkan keadilan untuk orang-orang yang diperas, yang memberi roti
kepada orang-orang yang lapar. TUHAN membebaskan orang-orang yang
terkurung,TUHAN membuka mata orang-orang buta, TUHAN menegakkan orang
yang tertunduk, TUHAN mengasihi orang-orang benar"

 (Mzm 146:6-8)

Ign 18 Juni 2013

0 komentar: