Fans Page Facebook http://imankatolik.or.id

imankatolik.or.id on Facebook

Senin, 29 November 2010

30 Nov - Rm 10:9-18; Mat 4:18-22

"Ikutlah Aku dan kamu akan Kujadikan penjala manusia."

(Rm 10:9-18; Mat 4:18-22)

 

"Dan ketika Yesus sedang berjalan menyusur danau Galilea, Ia melihat dua orang bersaudara, yaitu Simon yang disebut Petrus, dan Andreas, saudaranya. Mereka sedang menebarkan jala di danau, sebab mereka penjala ikan. Yesus berkata kepada mereka: "Mari, ikutlah Aku, dan kamu akan Kujadikan penjala manusia." Lalu mereka pun segera meninggalkan jalanya dan mengikuti Dia. Dan setelah Yesus pergi dari sana, dilihat-Nya pula dua orang bersaudara, yaitu Yakobus anak Zebedeus dan Yohanes saudaranya, bersama ayah mereka, Zebedeus, sedang membereskan jala di dalam perahu. Yesus memanggil mereka dan mereka segera meninggalkan perahu serta ayahnya, lalu mengikuti Dia." (Mat 4:18-22), demikian kutipan Warta Gembira hari ini.

Berrefleksi atas bacaan-bacaan dalam rangka merayakan pesta St.Andreas, rasul, hari ini saya sampaikan catatan-catatan sederhana sebagai berikut:

·   Menjadi rasul berarti dikumpulkan di sekitar Yesus, mengikuti Yesus kemanapun Ia pergi atau dimanapun Ia berada, dan dengan demikian mau tak mau hidup dan bertindak meneladan Yesus atau melaksanakan perintah atau sabdaNya. Sabda Yesus kepada Andreas hari ini adalah "Mari, ikutilah Aku, dan kamu akan Kujadikan penjala manusia". Yang dimaksudkan dengan menjadi 'penjala manusia' antara lain adalah hidup dan bertindak lebih mengutamakan keselamatan jiwa manusia, entah jiwa kita sendiri maupun jiwa orang lain, yang kita layani. Sebagai umat beriman kita memiliki panggilan menjadi rasul juga, maka marilah kita hayati dimensi rasuli hidup kita di dalam berbagai cara hidup dan bertindak kita setiap hari. Dalam cara hidup dan cara bertindak apapun dan dimanapun hendaknya keselamatan jiwa manusia menjadi barometer atau pedoman usaha dan keberhasilan kita. Dengan kata lain hendaknya kita sendiri senantiasa mengusahakan hidup baik dan berbudi pekerti luhur dan kemudian membantu orang lain untuk hidup baik dan berbudi pekerti luhur. Untuk itu kita perlu 'meninggalkan perahu dan orangtua' kita artinya melepaskan diri dari ketergantungan pada aneka macam jenis harta benda maupun orangtua kita masing-masing. Dengan jiwa lepas bebas kita ikuti kehendak Tuhan kapanpun dan dimanapun, kita tinggalkan cara hidup dan cara bertindak yang hanya mengikuti selera pribadi atau kemauan sendiri. Hendaknya kita juga siap sedia untuk diutus kemanapun dan dimanapun, lebih-lebih dimana semakin banyak jiwa manusia dapat diselamatkan.

·   "Bagaimana mereka dapat berseru kepada-Nya, jika mereka tidak percaya kepada Dia? Bagaimana mereka dapat percaya kepada Dia, jika mereka tidak mendengar tentang Dia. Bagaimana mereka mendengar tentang Dia, jika tidak ada yang memberitakan-Nya? Dan bagaimana mereka dapat memberitakan-Nya, jika mereka tidak diutus? Seperti ada tertulis: "Betapa indahnya kedatangan mereka yang membawa kabar baik!" (Rm 10:14-15). "Betapa indahnya kedatangan mereka yang membawa kabar baik", inilah kiranya yang baik kita renungkan atau refleksikan. Sebagai umat beriman kita dipanggil untuk menjadi pembawa kabar baik, sehingga dimanapun berada atau kemanapun pergi kita senantiasa membawa kabar baik, terdengar dan tersiarkan segala sesuatu yang baik. Memang untuk itu kita sendiri harus senantiasa dalam keadaan baik serta suka berbuat baik kepada siapapun dan dimanapun tanpa pandang bulu. Apa yang disebut baik senantiasa berlaku universal, kapan saja dan dimana saja, maka hemat saya yang paling baik adalah keselamatan jiwa manusia. Maka baiklah jika kita sungguh mengutamakan dan memperjuangkan keselamatan jiwa manusia, hendaknya tidak takut dan tidak gentar menghadapi aneka masalah, tantangan dan hambatan, mengingat dan memperhatikan bahwa untuk mengusahakan keselamatan jiwa pada masa kini sungguh berat karena sikap mental materialistis begitu merasuki banyak orang dalam berbagai macam bidang kehidupan bersama di tengah masyarakat. Namun percayalah jika kita sungguh berkehendak baik serta mengusahakan apa yang baik pasti akan memperoleh dukungan dari banyak orang, karena mereka yang berkehendak baik lebih banyak daripada mereka yang berkehendak jahat. Tanda baik kita berkehendak baik serta mengusahakan apa yang baik antara lain cukup banyak orang tergerak untuk mendekat dan bersahabat dengan kita, karena cara hidup dan cara bertindak kita sungguh menarik, mempesona serta memikat. Marilah kita saling membantu dan mendukung agar semakin banyak orang semakin percaya kepada Tuhan, semakin beriman, semakin mempersembahkan diri seutuhnya kepada Tuhan dalam cara hidup dan cara bertindak setiap hari.

 

"Langit menceritakan kemuliaan Allah, dan cakrawala memberitakan pekerjaan tangan-Nya; hari meneruskan berita itu kepada hari, dan malam menyampaikan pengetahuan itu kepada malam. Tidak ada berita dan tidak ada kata, suara mereka tidak terdengar; tetapi gema mereka terpencar ke seluruh dunia, dan perkataan mereka sampai ke ujung bumi. Ia memasang kemah di langit untuk matahari" (Mzm 19:2-5)

Jakarta, 30 November 2010         


0 komentar: