Fans Page Facebook http://imankatolik.or.id

imankatolik.or.id on Facebook

Minggu, 28 November 2010

29 Nov - Yes 2:1-5; Mat 8:5-11

"Aku akan datang menyembuhkannya."

(Yes 2:1-5; Mat 8:5-11)

 

"Ketika Yesus masuk ke Kapernaum, datanglah seorang perwira mendapatkan Dia dan memohon kepada-Nya: "Tuan, hambaku terbaring di rumah karena sakit lumpuh dan ia sangat menderita." Yesus berkata kepadanya: "Aku akan datang menyembuhkannya." Tetapi jawab perwira itu kepada-Nya: "Tuan, aku tidak layak menerima Tuan di dalam rumahku, katakan saja sepatah kata, maka hambaku itu akan sembuh. Sebab aku sendiri seorang bawahan, dan di bawahku ada pula prajurit. Jika aku berkata kepada salah seorang prajurit itu: Pergi!, maka ia pergi, dan kepada seorang lagi: Datang!, maka ia datang, ataupun kepada hambaku: Kerjakanlah ini!, maka ia mengerjakannya." Setelah Yesus mendengar hal itu, heranlah Ia dan berkata kepada mereka yang mengikuti-Nya: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya iman sebesar ini tidak pernah Aku jumpai pada seorang pun di antara orang Israel. Aku berkata kepadamu: Banyak orang akan datang dari Timur dan Barat dan duduk makan bersama-sama dengan Abraham, Ishak dan Yakub di dalam Kerajaan Sorga," (Mat 8:5-11), demikian kutipan Warta Gembira hari ini.


Berrefleksi atas bacaan-bacaan hari ini saya sampaikan catatan-catatan sederhana sebagai berikut:

·   Masa adven adalah masa menyongsong kedatangan atau kelahiran Penyelamat Dunia dengan penuh harapan, maka baiklah kita mawas diri sejauh masa kita layak menyongsong kedatanganNya. Seorang perwira yang dengan rendah hati menghadap Yesus, sebagaimana dikisahkan dalam warta gembira hari ini, kiranya dapat menjadi cermin refleksi atau permenungan kita. Keterbukaan bagi mereka yang sedang sakit dan menderita serta usaha untuk mencari penyembuhan atau pembebasan bagi mereka, itulah yang hendaknya kita hayati dan sebarluaskan di masa adven ini. Dalam masa adven biasanya juga ada kegiatan pengumpulan kolekte khusus atau barang/harta benda, yang kemudian dipersembahkan kepada Tuhan dengan diberikan kepada mereka yang miskin dan berkekurangan, sebaga aksi Natal. Hal itu dilakukan dengan harapan kebahagiaan damai Natal dapat dialami atau dinikmati oleh sebanyak mungkin umat manusia di bumi ini. Maka baiklah saya mengajak dan mengingatkan kita semua untuk 'turba'/turun ke bawah, 'menunduk' atau sungguh membumi untuk melihat kenyataan yang ada di lingkungan hidup kita. Apakah ada di antara saudara-saudari kita yang sedang sakit, menderita atau kurang diperhatikan? Kami berharap kita menyisihkan sebagai kekayaan, uang atau harta benda kita untuk kita sumbangkan kepada mereka yang miskin dan kekurangan di lingkungan hidup kita maupun di tempat lain yang sungguh membutuhkan. Marilah wujudkan kesiap-siaga kita dalam menyongsong kedatangan Penyelamat Dunia dengan membuka hati, budi, jiwa dan tubuh atau segala milik dan kekayaan kita bagi orang lain, dengan kata lain kita usahakan dan perdalam keutamaan solidaritas, simpati serta empati.


·   "Ia akan menjadi hakim antara bangsa-bangsa dan akan menjadi wasit bagi banyak suku bangsa; maka mereka akan menempa pedang-pedangnya menjadi mata bajak dan tombak-tombaknya menjadi pisau pemangkas; bangsa tidak akan lagi mengangkat pedang terhadap bangsa, dan mereka tidak akan lagi belajar perang." (Yes 2:4), demikian ramalan nabi Yesaya perihal Penyelamat Dunia yang kita songsong kedatanganNya. Yang mungkin baik kita renungkan atau refleksikan adalah bahwa 'mereka tidak akan lagi belajar perang'. Apa yang disebut perang bagaimanapun membuahkan penderitaan atau kesengsaraan, menghambur-hamburkan uang atau harta benda tiada guna, bahkan untuk menghancurkan yang lain. Namun perang dalam arti mengalahkan godaan setan atau kejahatan kiranya baik dipelajari atau diperdalam, mengingat godaan setan pada masa kini juga semakin canggih. Pembelajaran perang melawan godaan setan antara lain dapat dilakukan dengan berdoa atau membaca dan merenungkan sabda Tuhan. Pada masa adven biasanya juga ada kegiatan pendalaman iman umat atau doa lingkungan mingguan bersama-sama, maka baiklah kebiasaan ini kita selenggarakan atau ikuti bersama. Jika tidak mungkin berpartisipasi dalam pertemuan lingkungan, baiknya entah secara pribadi atau dalam keluarga diselenggarakan sendiri. Kebiasaan berdoa dengan baik serta membaca dan merenungkan sabda Tuhan merupakan pelatihan perang melawan godaan setan, karena entah berdoa maupun merenungkan sabda Tuhan mau tak mau kita pasti akan dikuasai atau dirajai oleh Tuhan, dan dengan demikian kita senantiasa hidup bersama dan bersatu dengan Tuhan. Bersama dan bersatu dengan Tuhan kita dapat mengalahkan semua godaan setan. Marilah kita wujudkan kesiap-siagaan kita dalam menyongsong kedatangan Penyelamat Dunia dengan berdoa dan berkontemplasi atau meditasi.

 

"Berdoalah untuk kesejahteraan Yerusalem: "Biarlah orang-orang yang mencintaimu mendapat sentosa. Biarlah kesejahteraan ada di lingkungan tembokmu, dan sentosa di dalam purimu!" Oleh karena saudara-saudaraku dan teman-temanku aku hendak mengucapkan: "Semoga kesejahteraan ada di dalammu!" Oleh karena rumah TUHAN, Allah kita, aku hendak mencari kebaikan bagimu." (Mzm 122:6-9)

 

Jakarta, 29 November 2010

      


0 komentar: