"Orang tidak mengenal dia dan memperlakukannya menurut kehendak mereka."
(Sir 48:1-4.9-11; Mat 17:10-13)
"Lalu murid-murid-Nya bertanya kepada-Nya: "Kalau demikian mengapa ahli-ahli Taurat berkata bahwa Elia harus datang dahulu?" Jawab Yesus: "Memang Elia akan datang dan memulihkan segala sesuatu dan Aku berkata kepadamu: Elia sudah datang, tetapi orang tidak mengenal dia, dan memperlakukannya menurut kehendak mereka. Demikian juga Anak Manusia akan menderita oleh mereka." Pada waktu itu mengertilah murid-murid Yesus bahwa Ia berbicara tentang Yohanes Pembaptis" (Mat 17:10-13), demikian kutipan Warta Gembira hari ini. .
Berrefleksi atas bacaan-bacaan hari ini saya sampaikan catatan-catatan sederhana sebagai berikut:
· Menjadi bentara atau pembuka jalan memang tidak mudah, sarat dengan tantangan, hambatan atau masalah. Itulah yang dialami oleh Yohanes Pembaptis sebagai bentara Penyelamat Dunia, yang kurang dikenal dan diperlakukan seenaknya oleh orang lain. Hari-hari ini kita juga sedang mempersiapkan pesta Natal, kenangan akan Kelahiran Penyelamat Dunia. Selama masa persiapan ini kiranya cukup banyak kegiatan, seperti latihan koor, pendalaman iman, aksi Natal, dan mungkin mempersiapkan perayaan Natal dan Tahun Baru di kantor atau tempat kerja. Saya mengajak anda sekalian untuk berfokus pada persiapan yang bersifat spiritual atau rohani: mempersiapkan hati, jiwa dan akal budi agar siap sedia didatangi Penyelamat Dunia. Di beberapa paroki atau wilayah selama masa adven sering diselenggarakan pendalaman iman mingguan yang ditandai dengan pembacaaan dan permenungan sabda-sabda Tuhan, sebagaimana tertulis di dalam Kitab Suci, tulisan yang ditulis dalam ilham Roh dan berguna untuk mendidik, membina, mengajar, membenarkan kita, orang beriman. Mereka yang bertugas untuk menggerakkan dan memimpin ibadat atau pendalaman iman, mungkin akan mengalami sebagaimana dialami oleh Yohanes Pembaptis: telah bekerja keras tanpa kenal lelah, namun kurang diperhatikan atau bahkan diperlakukan seenaknya oleh orang lain. Kepada mereka ini kami ajak untuk tetap tegar, sabar dan rendah hati dalam menjalankan tugasnya: membantu rekan-rekan seiman dalam rangka mempersiapkan diri untuk pesta Natal. Dalam rangka persiapan ini kami juga mengingatkan pentingnya memperhatikan persaudaraan atau persahabatan sejati, maka jika ada yang bermusuhan, saling membenci dst.. hendaknya diberi perhatian khusus untuk didamaikan.
· "Dalam olak angin berapi engkau diangkat, dalam kereta dengan kuda-kuda berapi. Engkau tercantum dalam ancaman-ancaman tentang masa depan untuk meredakan kemurkaan sebelum meletus, dan mengembalikan hati bapa kepada anaknya serta memulihkan segala suku Yakub" (Sir 48:9-10), demikian kata-kata yang dikenakan pada nabi Elia. Kata-kata "meredakan sebelum meletus, dan mengembalikan hati bapa kepada anaknya" inilah yang kiranya baik menjadi permenungan atau refleksi kita. Berbagai kebijakan atau keputusan dari para pemimpin yang tidak adil dapat menimbulkan gejolak, sebagaimana terjadi dalam kasus Bibit-Candra, maka dengan ini kami mendambakan kepada para pengambil kebijakan atau pembuat keputusan untuk memperhatikan kepentingan umum dengan mengesampingkan kepentingan pribadi maupun golongan. Secara khusus kami mengingatkan kepada para bapa atau kepala keluarga dalam system patriarchal: apakah hati bapa terarah pada anak-anaknya, dan karena system patriarchal berarti apakah bapak dan ibu alias orangtua sungguh memberi hati pada anak-anaknya dan secara konkret berani memboroskan waktu dan tenaga maupun dana bagi anak-anaknya, khusus demi pendidikan anak-anak. Kami juga berharap bahwa anak-anak balita, usia lima tahun ke bawah, sungguh menerima kasih dari orangtuanya, waktu dan tenaga bapak-ibu. Hendaknya tidak dengan mudah menitipkan anak-anak balita kepada orang lain, entah itu nenek atau pembantu. Secara khusus kami berharap kepada para ibu dalam hal menyusui anak-anaknya, hendaknya anak-anak disusui sendiri alias menikmati ASI sungguh memadai, tidak hanya selama tiga bulan, namun lebih, syukur selama satu tahun. Ingatlah ASI lebih murah dan bermutu daripada jenis susu kaleng apapun, dan memang untuk itu sang ibu harus mempersiapkan diri sedemikian rupa agar dapat berproduksi ASI yang memadai, antara makan bergizi dan menjaga kesehatan atau kebugaran tubuh. Selama masa adven ini marilah kita arahkan perhatian kita pada anak-anak, masa depan kita, masa depan Gereja, Negara dan bangsa.
"Ya Allah semesta alam, kembalilah kiranya, pandanglah dari langit, dan lihatlah! Indahkanlah pohon anggur ini, batang yang ditanam oleh tangan kanan-Mu! Kiranya tangan-Mu melindungi orang yang di sebelah kanan-Mu, anak manusia yang telah Kauteguhkan bagi diri-Mu itu, maka kami tidak akan menyimpang dari pada-Mu. Biarkanlah kami hidup, maka kami akan menyerukan nama-Mu " (Mzm 80:15-16.18-19)
Jakarta, 12 Desember 2009
0 komentar:
Posting Komentar