"Jikalau dunia membenci kamu ingatlah bahwa ia telah lebih dahulu
membenci Aku dari pada kamu."
(Kis 16:1-10; Yoh 15:18-21)
"Jikalau dunia membenci kamu, ingatlah bahwa ia telah lebih dahulu
membenci Aku dari pada kamu. Sekiranya kamu dari dunia, tentulah dunia
mengasihi kamu sebagai miliknya. Tetapi karena kamu bukan dari dunia,
melainkan Aku telah memilih kamu dari dunia, sebab itulah dunia
membenci kamu. Ingatlah apa yang telah Kukatakan kepadamu: Seorang
hamba tidaklah lebih tinggi dari pada tuannya. Jikalau mereka telah
menganiaya Aku, mereka juga akan menganiaya kamu; jikalau mereka telah
menuruti firman-Ku, mereka juga akan menuruti perkataanmu. Tetapi
semuanya itu akan mereka lakukan terhadap kamu karena nama-Ku, sebab
mereka tidak mengenal Dia, yang telah mengutus Aku" (Yoh 15;18-21),
demikian kutipan Warta Gembira hari ini
Berrefleksi atas bacaan-bacaan hari ini saya sampaikan catatan-catatan
sederhana sebagai berikut:
• Setia dalam penghayatan iman kepada Tuhan memang tak akan terlepas
dari aneka tantangan, hambatan dan masalah, bahkan akan dibenci oleh
orang yang kurang atau tidak beriman. Sikap mental
materialistis/duniawi yang menjiwai banyak orang masa kini pasti
menghasilkan orang-orang yang akan membenci orang yang setia dalam
penghayatan iman. Dalam ujian nasional yang baru saja berlangsung
kiranya cukup banyak perilaku amoral yang dilakukan, entah oleh mereka
yang menyelenggarakan ujian nasional, para peserta didik maupun guru,
antara lain pembiaran tindakan menyontek. Mereka sungguh membenci
kejujuran dan kedisiplinan. Sebagai orang yang beriman kepada Yesus
kita diingatkan bahwa hendaknya tidak heran jika dibenci orang lain,
karena Yesus sendiri telah dibenci oleh tokoh-tokoh Yahudi, yang
kemudian menyalibkanNya. Di Indonesia saat ini kiranya juga ada
tokoh-tokoh yang ketahuan berbuat jahat dan kemudian menggunakan
pembunuh-pembunuh bayaran untuk membunuh orang-orang yang berusaha
mengorek dan membuka kejahatannya. Kami berharap kepada para pejuang
dan pembela kebenaran dan kejujuran tidak takut dan tidak gentar
menghadapi ancaman pembunuhan. Sekiranya anda sampai terbunuh,
percayalah akan berlaku pepatah 'mati satu tumbuh seribu', sebagaimana
terjadi dalam Diri Yesus, yang kemudian diikuti oleh jutaan orang di
dunia ini, beriman kepadaNya serta berusaha meneladan cara hidup dan
cara bertindakNya. Ketika anda menghadapi kebencian dan ancaman,
tataplah Dia yang tergantung di kayu salib, karena dengan demikian
anda akan memperoleh kekuatan dan rahmat untuk mengatasinya.
• "Dalam perjalanan keliling dari kota ke kota Paulus dan Silas
menyampaikan keputusan-keputusan yang diambil para rasul dan para
penatua di Yerusalem dengan pesan, supaya jemaat-jemaat menurutinya.
Demikianlah jemaat-jemaat diteguhkan dalam iman dan makin lama makin
bertambah besar jumlahnya." (Kis 16:4-5). Pengalaman Paulus dan Silas
serta umat yang percaya kepada Yesus sebagaimana diwartakan di atas
ini kiranya dapat menjadi inspirasi bagi kita semua. Mereka yang
bertugas sebagai pewarta, entah pastor atau katekis/guru agama, kami
harapkan setia untuk menyampaikan aneka kebijakan para gembala, entah
yang berasal dari Paus maupun Uskup, yang antara lain bertugas sebagai
pemersatu umat Allah. Kesatuan umat Allah memang akan memperteguh
kehidupan iman umat Allah, dan juga akan menarik, mempesona serta
mendorong orang lain untuk menggabungkan diri pada umat Allah. Kutipan
di atas ini kiranya juga merupakan ajakan dan peringatan bagi kita
semua untuk saling meneguhkan dalam penghayatan iman, bukan saling
mengancam, menjegal atau membuat sabotase. Pengalaman menunjukkan
bahwa pertambahan jumlah orang yang beriman kepada Yesus terjadi
karena kesaksian iman orang-orang yang beriman kepada Yesus Kristus.
Dengan kata lain kesaksian atau keteladanan hidup beriman merupakan
cara utama dan pertama untuk pewartaan iman, yang tak dapat
tergantikan oleh cara apapun. Pertama-tama dan terutama kami mengajak
dan mengingatkan rekan-rekan yang beriman pada Yesus, yang dalam
tempat tugas atau pekerjaannya setiap hari merasa sendirian, dan ada
kemungkinan harus menghadapi kebencian. Karena kesetiaan iman anda,
ada kemungkinan banyak orang akan memperhatikan anda, dan berharap
menemukan kesalahan anda serta kemudian menyingkirkan anda. Jika
demikian adanya, hendaknya aneka perhatian tersebut dihayati sebagai
kasih dan dukungan bahwa anda harus semakin setia pada iman. Ingat
akan pepatah bahwa untuk menemukan kemurnian emas, maka logam dibakar
dan emas murni tak akan terbakar. Hayati aneka perhatian tersebut
sebagai api yang membakar hati anda untuk semakin mengasihi Tuhan
maupun sesama manusia.
"Bersorak-soraklah bagi TUHAN, hai seluruh bumi! Beribadahlah kepada
TUHAN dengan sukacita, datanglah ke hadapan-Nya dengan
sorak-sorai!Ketahuilah, bahwa TUHANlah Allah; Dialah yang menjadikan
kita dan punya Dialah kita, umat-Nya dan kawanan domba gembalaan-Nya."
(Mzm 100:1-3)
Ign 4 Mei 2013
membenci Aku dari pada kamu."
(Kis 16:1-10; Yoh 15:18-21)
"Jikalau dunia membenci kamu, ingatlah bahwa ia telah lebih dahulu
membenci Aku dari pada kamu. Sekiranya kamu dari dunia, tentulah dunia
mengasihi kamu sebagai miliknya. Tetapi karena kamu bukan dari dunia,
melainkan Aku telah memilih kamu dari dunia, sebab itulah dunia
membenci kamu. Ingatlah apa yang telah Kukatakan kepadamu: Seorang
hamba tidaklah lebih tinggi dari pada tuannya. Jikalau mereka telah
menganiaya Aku, mereka juga akan menganiaya kamu; jikalau mereka telah
menuruti firman-Ku, mereka juga akan menuruti perkataanmu. Tetapi
semuanya itu akan mereka lakukan terhadap kamu karena nama-Ku, sebab
mereka tidak mengenal Dia, yang telah mengutus Aku" (Yoh 15;18-21),
demikian kutipan Warta Gembira hari ini
Berrefleksi atas bacaan-bacaan hari ini saya sampaikan catatan-catatan
sederhana sebagai berikut:
• Setia dalam penghayatan iman kepada Tuhan memang tak akan terlepas
dari aneka tantangan, hambatan dan masalah, bahkan akan dibenci oleh
orang yang kurang atau tidak beriman. Sikap mental
materialistis/duniawi yang menjiwai banyak orang masa kini pasti
menghasilkan orang-orang yang akan membenci orang yang setia dalam
penghayatan iman. Dalam ujian nasional yang baru saja berlangsung
kiranya cukup banyak perilaku amoral yang dilakukan, entah oleh mereka
yang menyelenggarakan ujian nasional, para peserta didik maupun guru,
antara lain pembiaran tindakan menyontek. Mereka sungguh membenci
kejujuran dan kedisiplinan. Sebagai orang yang beriman kepada Yesus
kita diingatkan bahwa hendaknya tidak heran jika dibenci orang lain,
karena Yesus sendiri telah dibenci oleh tokoh-tokoh Yahudi, yang
kemudian menyalibkanNya. Di Indonesia saat ini kiranya juga ada
tokoh-tokoh yang ketahuan berbuat jahat dan kemudian menggunakan
pembunuh-pembunuh bayaran untuk membunuh orang-orang yang berusaha
mengorek dan membuka kejahatannya. Kami berharap kepada para pejuang
dan pembela kebenaran dan kejujuran tidak takut dan tidak gentar
menghadapi ancaman pembunuhan. Sekiranya anda sampai terbunuh,
percayalah akan berlaku pepatah 'mati satu tumbuh seribu', sebagaimana
terjadi dalam Diri Yesus, yang kemudian diikuti oleh jutaan orang di
dunia ini, beriman kepadaNya serta berusaha meneladan cara hidup dan
cara bertindakNya. Ketika anda menghadapi kebencian dan ancaman,
tataplah Dia yang tergantung di kayu salib, karena dengan demikian
anda akan memperoleh kekuatan dan rahmat untuk mengatasinya.
• "Dalam perjalanan keliling dari kota ke kota Paulus dan Silas
menyampaikan keputusan-keputusan yang diambil para rasul dan para
penatua di Yerusalem dengan pesan, supaya jemaat-jemaat menurutinya.
Demikianlah jemaat-jemaat diteguhkan dalam iman dan makin lama makin
bertambah besar jumlahnya." (Kis 16:4-5). Pengalaman Paulus dan Silas
serta umat yang percaya kepada Yesus sebagaimana diwartakan di atas
ini kiranya dapat menjadi inspirasi bagi kita semua. Mereka yang
bertugas sebagai pewarta, entah pastor atau katekis/guru agama, kami
harapkan setia untuk menyampaikan aneka kebijakan para gembala, entah
yang berasal dari Paus maupun Uskup, yang antara lain bertugas sebagai
pemersatu umat Allah. Kesatuan umat Allah memang akan memperteguh
kehidupan iman umat Allah, dan juga akan menarik, mempesona serta
mendorong orang lain untuk menggabungkan diri pada umat Allah. Kutipan
di atas ini kiranya juga merupakan ajakan dan peringatan bagi kita
semua untuk saling meneguhkan dalam penghayatan iman, bukan saling
mengancam, menjegal atau membuat sabotase. Pengalaman menunjukkan
bahwa pertambahan jumlah orang yang beriman kepada Yesus terjadi
karena kesaksian iman orang-orang yang beriman kepada Yesus Kristus.
Dengan kata lain kesaksian atau keteladanan hidup beriman merupakan
cara utama dan pertama untuk pewartaan iman, yang tak dapat
tergantikan oleh cara apapun. Pertama-tama dan terutama kami mengajak
dan mengingatkan rekan-rekan yang beriman pada Yesus, yang dalam
tempat tugas atau pekerjaannya setiap hari merasa sendirian, dan ada
kemungkinan harus menghadapi kebencian. Karena kesetiaan iman anda,
ada kemungkinan banyak orang akan memperhatikan anda, dan berharap
menemukan kesalahan anda serta kemudian menyingkirkan anda. Jika
demikian adanya, hendaknya aneka perhatian tersebut dihayati sebagai
kasih dan dukungan bahwa anda harus semakin setia pada iman. Ingat
akan pepatah bahwa untuk menemukan kemurnian emas, maka logam dibakar
dan emas murni tak akan terbakar. Hayati aneka perhatian tersebut
sebagai api yang membakar hati anda untuk semakin mengasihi Tuhan
maupun sesama manusia.
"Bersorak-soraklah bagi TUHAN, hai seluruh bumi! Beribadahlah kepada
TUHAN dengan sukacita, datanglah ke hadapan-Nya dengan
sorak-sorai!Ketahuilah, bahwa TUHANlah Allah; Dialah yang menjadikan
kita dan punya Dialah kita, umat-Nya dan kawanan domba gembalaan-Nya."
(Mzm 100:1-3)
Ign 4 Mei 2013
0 komentar:
Posting Komentar