"Berjagalah senantiasa sambil berdoa"
(Dan 7:15-27; Luk 21:34-36)
"Jagalah dirimu, supaya hatimu jangan sarat oleh pesta pora dan kemabukan serta kepentingan-kepentingan duniawi dan supaya hari Tuhan jangan dengan tiba-tiba jatuh ke atas dirimu seperti suatu jerat. Sebab ia akan menimpa semua penduduk bumi ini. Berjaga-jagalah senantiasa sambil berdoa, supaya kamu beroleh kekuatan untuk luput dari semua yang akan terjadi itu, dan supaya kamu tahan berdiri di hadapan Anak Manusia." (Luk 21:34-36), demikian kutipan Warta Gembira hari ini.
Berrefleksi atas bacaan-bacaan serta mengenangkan St.Yohanes Berchmans, biarawan Yesuit, hari ini saya sampaikan catatan-catatan sederhana sebagai berikut:
· "Tiga benda inilah yang paling kusayangi: dengan tiga benda ini aku mati dengan rela hati", demikian kata Yohanes Berchmans di akhir hidupnya seraya memegang salib, rosario dan aturan-aturan Serikat Yesus. Ia adalah pengikut St.Ignatius Loyola yang kerja keras dalam melaksanakan tugas belajarnya, sehingga senantiasa sukses dalam belajar, dan dipanggil Tuhan dalam usia muda karena penyakit. Memegang salib berarti berbakti kepada Yesus, menjadi sahabat Yesus, memegang rosario berarti berbakti kepada Bunda Maria alias meneladan Bunda Maria, teladan umat beriman, sedangkan memegang aturan Serikat Yesus berarti taat dan setia melaksanakan aneka tata tertib yang terkait dengan panggilan hidupnya. Dengan kata lain Yohanes Berchmans sungguh menghayati sabda Yesus juga, yaitu "Berjaga-jagalah senantiasa sambil berdoa, supaya kamu beroleh kekuatan untuk luput dari semua yang akan terjadi, dan supaya kamu tahan di hadapan Anak Manusia". Maka di akhir tahun liturgy ini kami mengajak kita semua untuk mawas diri: apakah kita senantiasa berjaga-jaga sambil berdoa dalam hidup dan bertindak kita setiap hari. Berjaga-jaga berarti senantiasa siap sedia atas segala sesuatu yang akan terjadi, sedangkan sambil berdoa berarti kesiap-siagaan bersama dan bersatu dengan Tuhan, dengan kata lain dalam keadaan dan situasi apapun senantiasa setia pada iman, setia pada kehendak dan perintah Tuhan, senantiasa hidup baik dan berbudi pekerti luhur. Marilah setiap hari kita renungkan sabda Tuhan dan kita hayati, kita berdoa rosario serta membaca dan merefleksikan tata tertib yang terkait dengan panggilan, tugas pengutusan dan kewajiban kita masing-masing.
· "Lalu Majelis Pengadilan akan duduk, dan kekuasaan akan dicabut dari padanya untuk dimusnahkan dan dihancurkan sampai lenyap. Maka pemerintahan, kekuasaan dan kebesaran dari kerajaan-kerajaan di bawah semesta langit akan diberikan kepada orang-orang kudus, umat Yang Mahatinggi: pemerintahan mereka adalah pemerintahan yang kekal, dan segala kekuasaan akan mengabdi dan patuh kepada mereka" (Dan 7:26-27), demikian penglihatan Daniel. 'Pemerintahan, kekuasaan dan kebesaran dari kerajaan-kerajaan di bawah semesta langit akan diberikan kepada orang-orang kudus' inilah yang kiranya baik kita renungkan atau refleksikan. Orang kudus berarti orang baik dan berbudi pekerti luhur, membaktikan diri seutuhnya kepada Tuhan, mengandalkan diri pada Penyelenggaraan Ilahi dalam cara hidup dan cara bertindaknya setiap hari kapan pun dan dimana pun. Tuhan hidup dan berkarya dimana saja dan kapan saja, terutama dalam diri maanusia yang diciptakan sesuai dengan gambar atau citraNya. Maka membaktikan diri sepenuhnya kepada Tuhan secara konkret berarti membaktikan diri kepada sesama manusia demi keselamatan atau kesejahteraan mereka, terutama jiwa manusia. Kami berharap kepada para pemimpin maupun pebisnis atau mereka yang berada di dalam poros bisnis dan poros badan publik untuk senantiasa berpihak pada dan bersama dengan rakyat. Ingatlah dan sadari bahwa anda dapat duduk di badan publik di tingkat apapun kiranya karena dukungan rakyat, demikian pula anda sukses dalam bisnis karena dukungan rakyat juga. Maka jika anda yang berada di poros bisnis maupun poros badan publik tidak memihak dan bersama rakyat berarti anda bunuh diri pelan-pelan dan pada waktunya akan segera hancur berantakan. Para pengelola, pengurus maupun pelaksana karya pendidikan atau sekolah hendaknya senantiasa berpihak pada peserta didik, maka boroskan waktu, tenaga dan harta benda atau uang anda bagi para peserta didik. Para kepala daerah beserta para pembantunya kami harapkan sungguh berpihak pada dan bersama rakyat yang harus dilayani. Kepada semua saja yang berpengaruh dalam hidup bersama kami harapkan hidup dengan rendah hati dan melayani.
"Pujilah Tuhan, hai anak-anak manusia, nyanyikanlah dan tinggikanlah Dia selama-lamanya. Pujilah Tuhan, hai Israel, nyanyikanlah dan tinggikanlah Dia selama-lamanya. Pujilah Tuhan, hai para imam Tuhan, nyanyikanlah dan tinggikanlah Dia selama-lamanya. Pujilah Tuhan, hai para hamba Tuhan, nyanyikanlah dan tinggikanlah Dia selama-lamanya. Pujilah Tuhan, hai roh dan jiwa orang-orang benar, nyanyikanlah dan tinggikanlah Dia selama-lamanya. Pujilah Tuhan, hai semua yang mursid dan rendah hati, nyanyikanlah dan tinggikanlah Dia selama-lamanya" (Dan 3:82-87)
Ign 26 November 2011
0 komentar:
Posting Komentar