"Ia pun pergi lalu membeli mutiara itu"
(Yer 15:10.16-21; Mat 13:44-46)
"Hal Kerajaan Sorga itu seumpama harta yang terpendam di ladang, yang ditemukan orang, lalu dipendamkannya lagi. Oleh sebab sukacitanya pergilah ia menjual seluruh miliknya lalu membeli ladang itu. Demikian pula hal Kerajaan Sorga itu seumpama seorang pedagang yang mencari mutiara yang indah. Setelah ditemukannya mutiara yang sangat berharga, ia pun pergi menjual seluruh miliknya lalu membeli mutiara itu." (Mat 13:44-46), demikian kutipan Warta Gembira hari ini
Berrefleksi atas bacaan-bacaan serta mengenangkan pesta St.Alfonsus Maria de Liguori, Uskup dan Pujangga Gereja, hari ini saya sampaikan catatan-catatan sederhana sebagai berikut:
· Mereka yang terpilih menjadi uskup adalah imam yang diamini paling mampu melayani umat serta diterima oleh kebanyakan umat, dengan kata lain adalah yang dinilai yang terbaik dan tersuci di antara umat pada umumnya dan imam khususnya. Mereka dapat menjadi teladan dalam hidup beriman, dalam membaktikan diri seutuhnya kepada Tuhan alias orang yang 'menjual seluruh miliknya lalu membeli mutiara atau ladang'. Yang dimaksudkan dengan mutiara di sini tidak lain hemat adalah yang paling berharga dalam diri manusia, yaitu jiwanya, sedangkan ladang adalah pekerjaan atau tugas. Maka terpanggil menjadi uskup berarti membaktikan diri sepenuhnya demi tugas pekerjaan penyelamatan jiwa-jiwa manusia. St Alfonsus yang kita kenangkan hari ini dikenal dengan pelayanannya sebagai seorang imam yang pintar, pendoa, terampil berkorbah dan bekerjasama dengan rekan-rekan imam lainnya dalam rangka mewartakan Kabar Baik, maka kemudian diangkat menjadi uskup dan kemudian dianugerahi fungsi sebagai pujangga Gereja. Ia sungguh membaktikan diri sepenuhnya demi keselamatan jiwa umat Allah. Sebagai orang beriman kita semua juga dipanggil untuk senantiasa mengusahakan keselamatan jiwa manusia, berpartisipasi dalam karya penyelamatan jiwa manusia. Maka dengan ini kami mengajak dan mengingatkan anda semua untuk senantiasa berpedoman demi keselamatan jiwa manusia dalam cara hidup dan cara bertindak dimana pun dan kapan pun. Jiwa manusia adalah mutiara yang terindah dan paling berharga, maka marilah kita usahakan dengan bekerja keras dan bekerjasama, karena pekerjaan ini sungguh berat dan mulia. Marilah kita kerahkan tenaga dan waktu kita untuk berpartisipasi dalam karya penyelamatan jiwa manusia.
· "Apabila aku bertemu dengan perkataan-perkataan-Mu, maka aku menikmatinya; firman-Mu itu menjadi kegirangan bagiku, dan menjadi kesukaan hatiku, sebab nama-Mu telah diserukan atasku, ya TUHAN, Allah semesta alam.Tidak pernah aku duduk beria-ria dalam pertemuan orang-orang yang bersenda gurau; karena tekanan tangan-Mu aku duduk sendirian, sebab Engkau telah memenuhi aku dengan geram" (Yer 15:16-17), demikian kesaksian iman nabi Yeremia. Menikmati perkataan atau sabda Tuhan itulah yang hendaknya kita renungkan dan hayati. Maka marilah kita baca, renungkan dan cecap dalam-dalam apa yang tertulis di dalam Kitab Suci, sabda-sabda Tuhan. Jika kita sungguh dapat rmencecap dalam-dalam sabda Tuhan dan karena Tuhan Maha Segalanya, maka mau tak mau kita pasti akan dikuasai atau dirajai oleh Tuhan dan dengan demikian kita sungguh terpenjara oleh sabda-sabdaNya sehingga kapan pun dan dimana pun harus hidup dan bertindak sesuai dengan kehendak dan perintah Tuhan, kita senantiasa hidup bersama dan bersatu dengan Tuhan. Hidup bersama dan bersatu dengan Tuhan tak akan mungkin hidup seenaknya, bermalas-malasan, melainkan mau tak mau harus bekerja keras dalam melakukan apa yang baik dan menyelamatkan, terutama keselamatan jiwa manusia. Kita tak mudah tergoda atau dirayu oleh orang yang hidup dan bekerja seenaknya untuk diajak bermalas-malasan atau bersendau-gurau tiada guna. Hendaknya setiap hari kita membaca dan merenungkan sabda-sabda Tuhan, sebagaimana yang tertulis di dalam Kitab Suci, yang juga saya usahakan setiap hari. Moga-moga apa yang saya kutipkan dan refleksikan secara sederhana setiap hari dapat membantu anda sekalian untuk menjadi suka membaca dan merenungkan sabda-sabda Tuhan, serta kemudian mencecapNya dalam-dalam dan menghayatinya dalam cara hidup dan cara bertindak setiap hari. Ingatlah, sadari dan hayati bahwa kita perlu dibina dan dididik oleh sabda-sabda Tuhan, agar tumbuh berkembang menjadi pribadi yang cerdas beriman. Semoga kita menjadi geram ketika melihat kejahatan atau kebejatan moral, dan kemudian tergerak untuk memberantasnya.
"Lepaskanlah aku dari pada musuhku, ya Allahku; bentengilah aku terhadap orang-orang yang bangkit melawan aku. Lepaskanlah aku dari pada orang-orang yang melakukan kejahatan dan selamatkanlah aku dari pada penumpah-penumpah darah. Sebab sesungguhnya, mereka menghadang nyawaku; orang-orang perkasa menyerbu aku, padahal aku tidak melakukan pelanggaran, aku tidak berdosa, ya TUHAN, aku tidak bersalah, merekalah yang lari dan bersiap-sia" (Mzm 59:2-5a)
Ign 1 Agustus 2012
0 komentar:
Posting Komentar