"Dari angkatan ini dituntut darah semua nabi yang telah tertumpah sejak dunia dijadikan"
(Rm 3:21-30; Luk 11:47-54)
" Celakalah kamu, sebab kamu membangun makam nabi-nabi, tetapi nenek moyangmu telah membunuh mereka. Dengan demikian kamu mengaku, bahwa kamu membenarkan perbuatan-perbuatan nenek moyangmu, sebab mereka telah membunuh nabi-nabi itu dan kamu membangun makamnya. Sebab itu hikmat Allah berkata: Aku akan mengutus kepada mereka nabi-nabi dan rasul-rasul dan separuh dari antara nabi-nabi dan rasul-rasul itu akan mereka bunuh dan mereka aniaya, supaya dari angkatan ini dituntut darah semua nabi yang telah tertumpah sejak dunia dijadikan, mulai dari darah Habel sampai kepada darah Zakharia yang telah dibunuh di antara mezbah dan Rumah Allah. Bahkan, Aku berkata kepadamu: Semuanya itu akan dituntut dari angkatan ini. Celakalah kamu, hai ahli-ahli Taurat, sebab kamu telah mengambil kunci pengetahuan; kamu sendiri tidak masuk ke dalam dan orang yang berusaha untuk masuk ke dalam kamu halang-halangi." Dan setelah Yesus berangkat dari tempat itu, ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi terus-menerus mengintai dan membanjiri-Nya dengan rupa-rupa soal. Untuk itu mereka berusaha memancing-Nya, supaya mereka dapat menangkap-Nya berdasarkan sesuatu yang diucapkan-Nya." (Luk 11:47-54), demikian kutipan Warta Gembira hari ini.
Berrefleksi atas bacaan-bacaan hari ini saya sampaikan catatan-catatan sederhana sebagai berikut:
· Para ahli Taurat dan orang-orang Farisi merupakan tokoh-tokoh hidup bermasyarakat dan beragama. Dengan kata lain mereka sungguh menjadi orang-orang yang berpengariuh dalam kehidupan bersama, namun ternyata mereka adalah keturunan orang-orang yang membunuh para nabi atau utusan Allah, sehingga pengaruh mereka dalam hidup bersama mencelakakan orang lain. Sampai pada zaman Yesus pun mereka tetap menolak uturan-utusan Allah, termasuk Yesus sendiri, Penyelamat Dunia, yang dijanjikan bagi mereka. Yesus mengutuk mereka serta mengatakan bahwa 'dari angkatan ini dituntut darah semua nabi yang telah tertumpah sejak dunia dijadikan".Maka dengan ini kami mengajak dan mengingatkan kita semua untuk tidak melawan atau menghabisi utusan-utusan Allah atau para pembela dan pejuang kebenaran. Jika anda melawan atau memberangus kebenaran maka akan celakalah anak-cucu atau keturunan anda. Pengalaman menunukkan bahwa mereka yang mempesulit dan menghalang-halangi usaha untuk membangun dan memperdalam kebenaran, antara lain dengan mengadakan ibadat atau membangun rumah ibadat, tidak lama kemudian mengalami kecelakaan atau gagal dalam pekerjaan atau usahanya, bahkan ada yang menderita sakit dan kemudian meninggal dunia, Itulah informasi atau ceritera yang sampai pada saya. Celakalah mereka yang menghalang-halangi atau menghambat usaha untuk membangun dan memperdalam kebenaran! Kami berharap anak-anak sedini mungkin dididik dan dibina untuk membangun dan memperdalam persaudaraan sejati antar umat beragama, yang berbeda satu sama lain.
· "Kami yakin, bahwa manusia dibenarkan karena iman, dan bukan karena ia melakukan hukum Taurat" (Rm 3:28), demikian kesaksian iman Paulus kepada umat di Roma. Baiklah apa yang dikatakan oleh Paulus ini kita renungkan secara mendalam dan kemudian kita hayati. "Manusia dibenarkan karena iman", itulah kebenaran sejati. Yang dimaksudkan dengan iman di sini tentu saja lebih-lebih atau terutama penghayatan iman alias perilaku atau cara hidup dan cara bertindak sesuai dengan kehendak Tuhan. Maka dengan ini kami mengajak dan mengingatkan semua umat beriman atau beragama untuk 'hidup membumi', berpartipasi secara aktif dan proaktif dalam seluk beluk kehidupan duniawi. Ingatlah dan sadari bahwa mayoritas waktu dan tenaga kita curahkan pada atau kedalam urusan-urusan duniawi. Dengan kata lain marilah mengusahakan kesucian hidup dengan mendunia, dalam mengelola dan mengurus hal-hal duniawi. Marilah dengan semangat iman kita hidup bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Aneka tata tertib hendaknya difahami dan disikapi untuk menuntun dan membimbing kita dalam mengelola dan mengurus hal-hal duniawi agar sesuai dengan kehendak Tuhan, maka jika ada tata tertib yang tidak berfungsi demikian hendaknya segera dirubah atau tidak perlu ditaati. Tata tertib harus mendukung orang agar semakin menghayati iman dalam hidup sehari-hari, bukan untuk menghalangi atau menghambat. Maka ketika kita sendirian saja hendaknya juga dengan semangat iman hidup dan bertindak, karena apapun yang kita lakukan atau katakan, bahkan yang kita pikirkan dan rasakan Tuhan tahu semuanya. Buah penghayatan iman adalah keselamatan jiwa manusia, hidup persaudaraan atau persahabatan sejati.
"Dari jurang yang dalam aku berseru kepada-Mu, ya TUHAN!Tuhan, dengarkanlah suaraku! Biarlah telinga-Mu menaruh perhatian kepada suara permohonanku. Jika Engkau, ya TUHAN, mengingat-ingat kesalahan-kesalahan, Tuhan, siapakah yang dapat tahan? Tetapi pada-Mu ada pengampunan, supaya Engkau ditakuti orang. Aku jmenanti-nantikan TUHAN, jiwaku menanti-nanti, dan aku mengharapkan firman-Nya." (Mzm 130:1-5)
Ign 13 Oktober 2011
0 komentar:
Posting Komentar