"Kalau kamu tetap bertahan kamu akan memperoleh hidupmu"
(Why 15:1-4; Luk 21:12-19)
"Tetapi sebelum semuanya itu kamu akan ditangkap dan dianiaya; kamu akan diserahkan ke rumah-rumah ibadat dan penjara-penjara, dan kamu akan dihadapkan kepada raja-raja dan penguasa-penguasa oleh karena nama-Ku. Hal itu akan menjadi kesempatan bagimu untuk bersaksi. Sebab itu tetapkanlah di dalam hatimu, supaya kamu jangan memikirkan lebih dahulu pembelaanmu. Sebab Aku sendiri akan memberikan kepadamu kata-kata hikmat, sehingga kamu tidak dapat ditentang atau dibantah lawan-lawanmu. Dan kamu akan diserahkan juga oleh orang tuamu, saudara-saudaramu, kaum keluargamu dan sahabat-sahabatmu dan beberapa orang di antara kamu akan dibunuh dan kamu akan dibenci semua orang oleh karena nama-Ku. Tetapi tidak sehelai pun dari rambut kepalamu akan hilang. Kalau kamu tetap bertahan, kamu akan memperoleh hidupmu." (Luk 21:12-19), demikian kutipan Warta Gembira hari ini.
Berrefleksi atas bacaan-bacaan serta mengenangkan pesta St.Andreas Dung Lac, imam dan kawan-kawannya, para martir Vietnam, hari ini saya sampaikan catatan-catatan sederhana sebagai berikut:
· Hidup dan bertindak benar, jujur serta disiplin maupun berani memperjuangkan kebenaran, kejujuran dan kedisplinan masa kini sering harus menghadapi penguasa yang korup dan tidak jujur, bahkan ada kemungkinan untuk disingkirkan atau dibunuh. Namun dalam rangka mengenangkan para martir Vietnam maupun menghayati dimensi kemartiran iman atau agama kita, marilah kita hayati sabda Yesus "Kalau kamu tetap bertahan, kamu akan memperoleh hidupmu". Kita dipanggil untuk setia dan bertahan pada jati diri kita masing-masing, panggilan maupun tugas pengutusan kita. Mungkin baik sebagai orang yang telah dibaptis dan pernah berjanji untuk hanya mengabdi Tuhan Allah saja serta menolak semua godaan setan, kami mengajak anda untuk mawas diri sejauh mana kita setia pada janji baptis tersebut. Mengabdi Tuhan Allah saja dalam hidup sehari-hari berarti senantiasa melakukan apa yang baik dan benar, hidup jujur, setia dan disiplin. Godaan atau rayuan untuk melanggar janji baptis pada masa kini memang cukup banyak, mengingat dan memperhatikan kemerosotan moral hampir di semua bidang kehidupan masih marak di sana-sini. Salah satu bentuk kemartiran adalah bertahan untuk setia dan taat pada janji, meskipun untuk itu harus menghadapi tantangan dan hambatan, atau ada kemungkinan disingkirkan. Pengalaman menunjukkan bahwa mereka yang bertahan dalam iman dan janji, meskipun untuk itu harus menderita secara phisik akhirnya sekarang hidup mulia dan damai sejahtera, meskipun tidak kaya akan harta benda atau uang. Yang penting atau utama adalah keselamatan jiwa.
· "Besar dan ajaib segala pekerjaan-Mu, ya Tuhan, Allah, Yang Mahakuasa! Adil dan benar segala jalan-Mu, ya Raja segala bangsa! Siapakah yang tidak takut, ya Tuhan, dan yang tidak memuliakan nama-Mu? Sebab Engkau saja yang kudus; karena semua bangsa akan datang dan sujud menyembah Engkau, sebab telah nyata kebenaran segala penghakiman-Mu." (Why 15:3-4), demikian nyanyian Musa yang menjadi kesukaan orang beriman untuk dinyanyikan. Marilah nyanyian ini kita nyanyikan dengan sepenuh hati agar menjiwai cara hidup dan cara bertindak kita. Kita diingatkan untuk senantiasa menelusuri 'jalan Tuhan' dalam hidup sehari-hari, dalam aneka pelayanan dan pekerjaan kita, atau senantiasa bersembah-sujud kepadaNya melalui ciptaan-ciptaanNya terutama manusia yang diciptakan sebagai gambar atau citra Tuhan. Menelusuri 'jalan Tuhan' antara juga berarti menemukan dan mentaati serta melaksanakan kehendak Tuhan yang hidup dan berkarya dalam diri sesama manusia, dengan kata lain melihat kehendak baik yang ada dalam diri sesama dan kemudian disijernikan dengan kehendak baik kita. Pekerjaan Tuhan sungguh besar dan ajaib, antara lain menganugerahi pertumbuhan dan perkembangan ciptaan-ciptaanNya serta mengihiasi atau mendandani sedemikian rupa sehingga menarik, mempesona serta memikat, misalnya sesama manusia yang tampan atau cantik, aneka jenis bunga yang warna-warni, aneka jenis binatang yang lucu, dst… Marilah kita hayati dan imani bahwa apa yang menarik, mempesona dan memikat dalam ciptaan-ciptaanNya adalah karya agung Tuhan, maka hendaknya jangan dirusak atau dihancurkan. Ketika melihat apa yang menarik, mempesona atau memikat, hendaknya kemudian bersembah-sujud kepada Tuhan alias semakin beriman. Marilah kita saling bersembah-sujud, melayani dan membahagiakan, memuji dan bersyukur serta berterima kasih.
"Nyanyikanlah nyanyian baru bagi TUHAN, sebab Ia telah melakukan perbuatan-perbuatan yang ajaib; keselamatan telah dikerjakan kepada-Nya oleh tangan kanan-Nya, oleh lengan-Nya yang kudus. TUHAN telah memperkenalkan keselamatan yang dari pada-Nya, telah menyatakan keadilan-Nya di depan mata bangsa-bangsa." (Mzm 98:1-2)
Jakarta, 24 November 2010 .
0 komentar:
Posting Komentar