Fans Page Facebook http://imankatolik.or.id

imankatolik.or.id on Facebook

Jumat, 04 Desember 2009

5 Des - Yes 30:19-21.23-26; Mat 9:35-10:1.6-8

"Pergilah dan beritakanlah: Kerajaan Sorga sudah dekat".

(Yes 30:19-21.23-26; Mat 9:35-10:1.6-8)

 

"Demikianlah Yesus berkeliling ke semua kota dan desa; Ia mengajar dalam rumah-rumah ibadat dan memberitakan Injil Kerajaan Sorga serta melenyapkan segala penyakit dan kelemahan. Melihat orang banyak itu, tergeraklah hati Yesus oleh belas kasihan kepada mereka, karena mereka lelah dan terlantar seperti domba yang tidak bergembala. Maka kata-Nya kepada murid-murid-Nya: "Tuaian memang banyak, tetapi pekerja sedikit. Karena itu mintalah kepada tuan yang empunya tuaian, supaya Ia mengirimkan pekerja-pekerja untuk tuaian itu."Yesus memanggil kedua belas murid-Nya dan memberi kuasa kepada mereka untuk mengusir roh-roh jahat dan untuk melenyapkan segala penyakit dan segala kelemahan. melainkan pergilah kepada domba-domba yang hilang dari umat Israel.Pergilah dan beritakanlah: Kerajaan Sorga sudah dekat. Sembuhkanlah orang sakit; bangkitkanlah orang mati; tahirkanlah orang kusta; usirlah setan-setan. Kamu telah memperolehnya dengan cuma-cuma, karena itu berikanlah pula dengan cuma-cuma." (Mat 9:35-10:1.6-8), demikian kutipan Warta Gembira hari ini

 

Berrefleksi atas bacaan-bacaan hari ini saya sampaikan catatan-catatan sederhana sebagai berikut:

·   Pada masa kini kiranya cukup banyak orang yang lesu, kurang gairah dalam hidup atau sakit, karena berbagai tantangan atau hambatan yang terjadi. Jumlah mereka yang lesu, sakit dan menderita kemungkinan akan bertambah banyak seiring dengan musim hujan yang menimbulkan banjir, tanah longor, dll. Ketika banjir karena hujan lebat terjadi, ada kemungkinan mereka yang tidak menjadi korban banjir ikut uring-uringan alias saling menyalahkan, yang membuat orang semakin dikuasai oleh setan. "Pergilah dan beritakanlah: Kerajaan Sorga sudah dekat", demikian pesan Yesus kepada para rasul, kepada kita semua yang beriman kepadaNya, maka marilah kita renungkan atau refleksikan. Pesan ini kiranya dapat saya 'terjemahkan' demikian: kemanapun kita pergi atau dimanapun kita berada hendaknya menjadi pengharapan bagi alias menggairahkan orang lain: yang sakit berharap segera sembuh, yang lesu segera berubah menjadi bergairah, yang terlantar segera terrawat dan diperhatikan, dst… Kita dapat menjadi pengharapan dan menggairahkan karena dengan cuma-cuma kita berbuat baik kepada mereka sesuai dengan kemungkinan, kesempatan serta kemampuan yang ada. Ingatlah bahwa segala sesuatu yang kita miliki, nikmati dan kuasai sampai saat ini juga telah kita terima sebagai anugerah Allah melalui orang yang telah berbuat baik kepada kita, maka juga boleh dikatakan sebagai yang cuma-cuma juga. Dengan kata lain kita dapat menjadi pengharapan bagi orang lain jika kita senantiasa bermurah hati alias menjual murah hatinya atau memberi perhatian kepada siapapun. Mereka yang sakit dan lesu pada umumnya diawali dengan sakit hati alias merasa kurang diperhatikan, maka dekati dan sikapi dengan hati, rendah hati serta kasih sayang.

·   "TUHAN akan memberi hujan bagi benih yang baru kamu taburkan di ladangmu, dan dari hasil tanah itu kamu akan makan roti yang lezat dan berlimpah-limpah. Pada waktu itu ternakmu akan makan rumput di padang rumput yang luas; sapi-sapi dan keledai-keledai yang mengerjakan tanah akan memakan makanan campuran yang sedap, yang sudah ditampi dan diayak. Dari setiap gunung yang tinggi dan dari setiap bukit yang menjulang akan memancar sungai-sungai pada hari pembunuhan yang besar, apabila menara-menara runtuh" (Yes 30:23-25), demikian kata-kata penghiburan Yesaya kepada saudara-saudarinya. Sebagai orang beriman,  kita adalah 'tangan-tangan Tuhan' alias berpartisipasi dalam karya penyelamatan-Nya, sehingga cara hidup dan cara bertndak kita dimanapun dan kapanpun menjadi 'penghiburan' atau 'harapan yang menggairahkan' bagi orang lain. Maka baiklah kita mawas diri: pertama-tama apakah saya pribadi dapat menjadi penghiburan atau harapan bagi orang lain, dimana cara hidup dan cara bertindak kita sungguh menarik, memikat, memukai dan mempesona, karena saya berbudi pekerti luhur, dari diri saya terpancar keceriaan dan kegembiraan sejati sebagai penghayatan persatuan saya dengan Tuhan. Saya sendiri dalam keadaan atau situasi apapun.tetap tegar, bergairah, dinamis, tidak lesu atau tidak frustrasi. Kehadiran dan sepak terjang kita senantiasa memberdayakan, meneguhkan dan memperkuat orang lain, sebagaimana Tuhan senantiasa menghidupkan dan mengembangkan citpaan-ciptaanNya di dunia/bumi ini. Kami berharap mereka yang berpengaruh dalam kehidupan bersama dapat menjadi penghiburan dan harapan bagi sesamanya, misalnya para pemimpin, atasan, manajer, kepala bagian, dst.. , mengingat dan memperhatikan sikap mental 'feodal' masih subur dalam kehidupan bersama kita.

 

"Haleluya! Sungguh, bermazmur bagi Allah kita itu baik, bahkan indah, dan layaklah memuji-muji itu. TUHAN membangun Yerusalem, Ia mengumpulkan orang-orang Israel yang tercerai-berai; Ia menyembuhkan orang-orang yang patah hati dan membalut luka-luka mereka; Ia menentukan jumlah bintang-bintang dan menyebut nama-nama semuanya. Besarlah Tuhan kita dan berlimpah kekuatan, kebijaksanaan-Nya tak terhingga.TUHAN menegakkan kembali orang-orang yang tertindas, tetapi merendahkan orang-orang fasik sampai ke bumi."

(Mzm 147:1-6)

 

Jakarta, 5 Desember 2009


0 komentar: